Selasa, 24 Mei 2011

Saham Komoditas Diincar, IHSG Rebound Tipis 7 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan mencetak kenaikan tipis 7 poin atas penguatan saham-saham berbasis komoditas. Indeks juga terbawa arus penguatan bursa-bursa regional.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.570 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.580 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 5,944 poin (0,15%) ke level 3.772,510 atas pelemahan bursa global dan regional.

Indeks langsung bergerak labil di tengah sentimen negatif tersebut. Sempat naik ke posisi tertinggi di 3.785,745, namun sempat juga jatuh ke zona merah.

Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan, terutama sektor konsumer dan finansial. Namun juga perburuan terjadi di saham-saham berbasis komoditas.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi tipis 6,980 poin (0,19%) ke level 3.771,474. Indeks ketinggalan rebound mayoritas bursa-bursa Asia.

IHSG tidak bisa mengimbangi laju oenguatan bursa-bursa di Asia dan malah terus terpuruk di zona merah hingg di posisi 3.765.982. Saham-saham komoditas, terutama perkebunan menjadi penopang jatuhnya bursa.

Menutup perdagangan, Selasa (24/5/2011), IHSG naik tipis 7,489 poin (0,19%) ke level 3.785,943. Sementara Indeks LQ 45 menguat 0,135 poin (0,02%) ke level 673,536.

Menjelang penutupan, aksi beli marak terjadi di saham-saham unggulan. Hal ini mendorong banyak indeks sektoral yang balik arah ke zona hijau.

Hampir semua indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dipimpin oleh sektor agrobisnis. Namun masih ada juga sektor yang menjadi pemberat bursa yaitu konsumer, aneka industri, perdagangan dan manufaktur.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 115.428 kali pada volume 7,14 miliar lembar saham senilai Rp 4,284 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 67 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Meski cetak rebound, pemodal asing justru banyak melarikan duitnya keluar lantai bursa. Transaksi investor asing tercatata melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 434,775 miliar di seluruh pasar.

Mayoritas bursa regional mampu mencetak poin tipis di tengah masih adanya sentimen negatif krisis utang Eropa yang bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia. Bursa Jepang terbantu oleh saham-saham industri perkakas dan peralatan konsumer yang banyak diburu investor.

Bursa China masih terjebak di zona merah atas ketidakpastian sinyal kebijakan ekonomi makro pemerintah setempat dan kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 6,96 poin (0,25%) ke level 2.767,61.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 19,76 poin (0,09%) ke level 22.730,78.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 16,54 poin (0,17%) ke level 9.477,17.
  • Indeks Straits Times naik 7,54 poin (0,24%) ke level 3.118,02.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 12.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 12.200, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 46.700, dan Sarana Menara (TOWR) naik 350 ke Rp 10.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 2.500 ke Rp 15.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.100 ke Rp 58.100, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 450 ke Rp 16.100, dan Indospring (INDS) turun Rp 375 ke Rp 3.725.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar