Selasa, 24 Mei 2011

Gerakan indeks berubah liar akibat net sell asing dan akumulasi saham diskon

Gerakan indeks berubah liar akibat net sell asing dan akumulasi saham diskon
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini benar-benar liar. Hingga pukul 11.22, indeks terhitung beberapa kali keluar masuk zona merah. Level terendah indeks berada di posisi 3.771,882. Sementara, level tertinggi indeks berada di posisi 3.784,945.

Menurut Managing Research Indosurya Securities Reza Priyambada, hari ini, indeks masih minim sentimen positif. "Nah, penurunan tadi pagi merupakan imbas dari keberlanjutan penurunan kemarin," urainya kepada KONTAN.

Reza menjelaskan, saat ini, data-data ekonomi AS dan Eropa masih belum menunjukkan adanya perbaikan. Apalagi Eropa yang mengalami penurunan rating oleh Fitch Ratings dan S&P. "Sentimen negatif lainnya, penurunan produksi manufaktur Jerman yang merupakan salah satu negara kaya di Eropa," jelasnya. Faktor-faktor tadi secara otomatis menimbulkan kecemasan akan perlambatan ekonomi global.

Namun, indeks kemudian sempat mengalami rebound karena adanya aksi ambil untung investor. Penjelasannya seperti ini. Investor dalam negeri berpikir, sentimen negatif tersebut berada di Eropa, AS, China, dan Jepang. "Fundamental Indonesia sendiri tak mengalami masalah, sehingga dapat dikatakan penurunan kemarin hanya karena panik semata," jelasnya.

Akumulasi saham diskon

Nah, sebagian investor lantas menjadikan pelemahan kemarin sebagai kesempatan untuk mengakumulasi saham-saham yang sudah terdiskon besar. Reza menyontohkan, saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang turun 800 poin, PT Astra International (ASII) turun 2.800 poin, dan PT Astra Agro Lestari (AALI) turun 850 poin, dan sebagainya.

"Karena saham-saham unggulan sudah mengalami penurunan yang cukup besar, ini saat yang paling tepat bagi investor untuk masuk. Apalagi secara teknikal memang saham-saham tersebut perlu terkoreksi sebentar untuk menyesuaikan posisi di bawah batas bollinger atas," urainya panjang lebar.

Namun, penguatan yang terjadi belum didukung oleh investor asing yang masih melakukan net sell yang saat ini nilainya mencapai Rp 215 miliar.

Dengan kondisi pasar yang volatil seperti sekarang, Reza memberikan rekomendasi buy on weakness. Adapun saham-saham yang bisa dijadikan pilihan antara lain PT Bank Mandiri (BMRI), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar