Selasa, 24 Mei 2011

Masih Koreksi, Pilih Saham Berdividen

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Selasa (24/5) diperkirakan akan melanjutkan koreksi. Namun, investor masih bisa cermati saham yang akan membagikan dividen.

Pengamat pasar modal Cece Ridwanullah mengatakan, setelah menembus level tertinggi baru di 3.872, IHSG masuk ke area jenuh jual (overbought), sehingga memicu aksi ambil untung pada perdagangan kemarin. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hari ini, mengingat adanya net sell asing lebih dari biasanya, yakni di atas 300 miliar per hari, “Aksi jual asing yang mencapai 650 miliar dan IHSG anjlok lebih 2 % memenuhi syarat bearish,” katanya kepada INILAH.COM.

Downgrading rating utang Yunani oleh Fitch serta penurunan harga komoditas terutama harga minyak dunia dan overbought DJIA stelah menembus level 12.500 , menjadi alasan yang kuat bagi pelaku pasar untuk melakukan realisasi keuntungan.

Sementara sentimen di Asia juga diperburuk kemungkinan pengetatan likuiditas di China, seiring dengan melambatnya kegiatan manufakturing China, yang akan menurunkan permintaan akan komoditas.

Kendati demikian, Cece melihat peluang penguatan IHSG masih ada, terutama jika harga minyak mentah kembali rebound, dan diikuti komoditas energi lain khususnya gas dan batubara. Peluang rebound juga masih tergantung performa bursa global terutama dari Wallstreet.

Satu-satunya katalis dalam negeri yang bisa memicu kenaikan IHSG adalah data laju inflasi Mei, yang diharapkan masih terjadi deflasi. Hal ini karena tidak ada lonjakan harga berarti sepanjang bulan ini, disamping inflasi juga terjaga stabil akibat penguatan rupiah.

Di tengah situasi ini, Cece merekomendasikan investor untuk buy on weakness pada saham-saham yang membagikan deviden. Meskipun di tengah sentimen negatif dari luar negeri, kinerja emiten domestik masih relatif kuat, sehingga untuk jangka pendek lebih baik antisipasi beli saham yang akan bagi dividen.

Beberapa saham pilihan adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Astra International (ASII). BMRI menarik dengan dividen yield 2%, “Buy on weakness di bawah level Rp7.000,”katanya.

Sedangkan saham otomotif Astra menjadi pilihan karena emiten ini akan membagikan dividen yang juga lumayan besar yieldnya, “buy on weakness di level Rp58.000,” tutupnya.

Pada perdagangan Senin (23/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 94,5 poin(2,44%) ke level 3.778, 45. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,702 miliar lembar saham, senilai Rp 5,601 triliun dan frekuensi 130.902 kali.

Sebanyak 30 saham naik, 254 saham turun, dan 44 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai aksi jual asing, yang mencatat nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp675 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,897 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,222 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar