Selasa, 24 Mei 2011

Data-data Fundamental Eropa Bakal Pukul Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (24/5) diprediksi melemah. Negatifnya ekspektasi atas data-data fundamental ekonomi Eropa jadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya masih dipicu sentimen negatif dari Eropa seperti krisis utang Yunani, Norwegia yang batal memberikan hibahnya ke Yunani senilai US$42 juta dan Italia yang terancam downgrade. Menurutnya, semua itu masih akan jadi sentimen negatif untuk jangka panjang.

Apalagi, di sisi lain, data-data fundamental ekonomi Eropa yang dirilis kemarin juga negatif. Semua itu, sangat berpengaruh negatif bagi sektor perbankan dan moneter di kawasan itu. "Karena itu, rupiah terimbas negatif dan berpeluang melemah ke level 8.590-8.600 per dolar AS dan 8.550-8.540 sebagai level suppport-nya,” kata Daru kepada INILAH.COM.

Kondisi itu, diperparah oleh data-data fundamental lain yang akan dirilis hari ini baik di Jerman maupun Inggris. Jerman akan merilis data Gross Domestic Product (GDP) yang angka forecast-nya belum dirilis karena kekhawatiran spekulasi di market.

Dari Inggris akan dirilis data Public Sector Net Borrowing (PSNB) atau rasio pendapatan nasional. PSNB diperkirakan turun dari sebelumnya US$16,39 miliar menjadi US$5,35 miliar. "Angka ini merupakan selisih pengeluaran di sektor publik, pemerintah pusat dan pemerintah lokal sehingga semakin kecil angkanya semakin positif," paparnya.

Hanya saja, lanjut Daru, euro akan terpukul oleh data fundamental yakni Industrial New Order di zona Eropa. Angka sebelumnya di level plus 0,9% dan diekspektasikan minus 1,3%. "Kondisi itu, akan menambah keterpurukan mata uang euro," tandasnya.

Lalu, pada pukul 19.00 WIB, sebelum bursa AS dibuka, akan dirilis indeks PBI Distributive yang angka sebelumnya di level 21, diperkirakan turun jadi 10. Artinya, secara umum euro masih akan mengalami tekanan karena data-data yang dirilis diekspektasikan negatif. "Rupiah pun akan terimbas negatif karena penguatan dolar AS di sisi yang lain," imbuh Daru.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (23/5) ditutup melemah tajam 47 poin (0,55%) ke level 8.578/8.584 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar