Selasa, 24 Mei 2011

Pemulihan Ekonomi Terhambat, Bursa Asia Berayun

Headline
INILAH.COM, Sydney - Bursa saham Asia menguat, meredam penurunan tiga hari berturut-turut, karena naiknya harga komoditas setelah Goldman Sachs Group Inc menyarankan beli komoditas minyak, tembaga dan seng.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 131,90, setelah turun 0,4% sebelumnya. Sekitar lima saham naik untuk setiap empat yang jatuh. Indeks meluncur pekan lalu untuk pekan ketiga beruturt-turut, karena krisis utang Yunani, kontraksi ekonomi Jepang, dan data ekonomi AS yang mengewakan, yang memicu kekhawatiran pemulihan global.

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3%, indeks Nikkei 225 naik 0,2% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1%. Komposit Shanghai memasuki koreksi setelah anjlok 10% dari level tertinggi 5 bulan pada 18 April.

Nader Naeimi, analis AMP Capital Investors Ltd, yang berbasis di Sydney mengatakan, pasar cukup gelisah, "Data bertiup panas dan dingin, sehingga untuk sementara ini akan menjadi kasus dua naik , , satu turun."

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3%. Indeks turun 1,2% di New York kemarin, terbesar sejak 16 Maret karena merosotnya komoditas di tengah kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa dan tersendatnya pemulihan ekonomi global.

Korea Zinc, yang juga menghasilkan emas dan perak, naik 6,6% di Seoul. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China naik 1,4% di Hong Kong. CNOOC Ltd, produsen minyak lepas pantai terbesar China, naik 1,1% di Hong Kong.

Goldman Sachs menyarankan membeli minyak, tembaga dan seng, meskipun telah memangkas proyeksi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi Asia. Broker tersebut menyarankan kembali ke bahan baku, setelah bulan lalu menganjurkan kepada investor untuk menjual tembaga dan minyak.

Goldman mengangkat proyeksi minyak mentah berjangka Brent untuk tiga, enam dan 12 bulan karena pemangkasan pasokan Libya akan menyebabkan merosotnya kapasitas produksi cadangan dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Harga minyak naik 1,3% di New York hari ini, membalikkan penurunan sebelumnya, sedangkan tembaga naik 1,6% di London Metal Exchange.

Sony rally 2,7% di Tokyo, memimpin kenaikan saham teknologi di Asia. Eksportir elektronik terbesar Jepang ini melaporkan kerugian bersih setahun penuh dari 260 miliar yen (US$ 3,2 miliar) untuk tahun fiskal yang lalu, dan berharap dapat beralih ke laba fiskal pada 2011.

Li & Fung Ltd, pemasok untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc, tergelincir 2,7% di Hong Kong. Hal ini karena laporan sinyal pertumbuhan ekonomi di AS dan Eropa yang melambat. Di Sydney, James Hardie Industries SE , penjual rumah terbesar AS, turun 0,2%, sementara Billabong International Ltd, produsen surfwear terbesar dunia, turun 1,5%.

Indikator aktivitas ekonomi Federal Reserve Bank of Chicago tak terduga turun di bawah nol pada April. Indeks nasional, yang mengacu pada 85 indikator ekonomi, minus 0.45 pada April dibandingkan 0,32 pada Maret. Angka di bawah nol menunjukkan pertumbuhan di bawah-tren dalam perekonomian nasional.

Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co di Tokyo mengatakan, pemulihan ekonomi AS akan berhenti,"Momentum kehilangan kekuatan di Eropa, dan di China. Serta ada rasa hati-hati terhadap ekonomi global."

Di Eropa, layanan dan pertumbuhan manufaktur melambat lebih dari prediksi ekonom pada Mei. Sebuah indeks komposit berdasarkan survei terhadap manajer pembelian di area euro di kedua industri turun ke posisi terendah tujuh bulan 55,4 dari 57,8 pada April. Markit Economics yang berbasis di London mengatakan kemarin.

Itu penurunan terbesar sejak November 2008 dan kurang dari estimasi para ekonom dengan angka 57,3. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar