Selasa, 24 Mei 2011

BULL mengalokasikan dana investasi US$ 450 juta

JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) akan menggunakan dana hasil penjualan saham perdana ke publik (IPO) untuk kebutuhan investasi selama seahun ke depan. Emiten anyar ini menganggarkan dana investasi sebesar US$ 450 juta di tahun ini.

Dari IPO ini, perusahaan pelayaran ini berhasil menghimpun dana Rp 1,03 triliun. Sedangkan sisa kebutuhan dana investasi akan ditutup dari pinjaman bank.

Dana investasi itu akan digunakan BULL untuk mengonversi kapal serta membeli satu kapal untuk kegiatan floating, storage & offloading (FSO). Memang, BULL menargetkan mendapat banyak kontrak FSO dan floating production, storage & offloading (FPSO) tahun ini. "Kami sedang ikut beberapa tender domestik, salah satunya di Bukit Tua dan dengan Conoco Phillips," tutur Kevin Wong, Direktur Keuangan BULL, kemarin (23/5).

BULL sendiri saat ini hanya memiliki dua kapal jenis FSO/FPSO. Di luar itu, mereka masih memiliki 19 armada kapal, antara lain enam kapal tanker dan sembilan kapal pengangkutan gas.

Rencananya, BULL akan mencari kapal bekas untuk menambah armada kapal. Pertimbangannya, harga kapal bekas lebih murah.

Selain itu, demi memenuhi ketersediaan kapal jenis FSO/FPSO, BULL akan mengganti kapal untuk muatan minyak ke jenis FSO/FPSO. Jumlah kapal yang dikonversi tergantung dari kontrak yang diperoleh perusahaan pengangkutan komoditas energi ini. "Tapi mungkin yang akan dikonversi sekitar dua hingga tiga kapal jenis pengangkutan minyak, karena untuk FSO/FPSO kami butuh kapal besar," ungkap Kevin.

Tahun lalu BULL sudah melakukan konversi kapal. Kapal tersebut telah digunakan untuk menjalankan kontrak yang diperoleh perusahaan ini sejak Mei lalu.

Di sisi lain, BULL juga menggunakan dana hasil IPO untuk membayar utang ke induk usahanya, yaitu PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebesar US$ 75,3 juta. "Nanti dana itu akan dibayarkan BLTA ke bank," ujar Kevin.

Selama ini, BULL memang mencari pendanaan bank melalui BLTA. Dengan demikian, setelah BLTA melakukan pembayaran, BULL bisa mencari pendanaan sendiri langsung ke bank dan tanpa melalui perusahaan induk. "BULL yang akan langsung mendapatkan fasilitas bank tersebut," jelas Kevin. Ia menyebutkan, ada beberapa bank lokal yang siap memberikan fasilitas pinjaman.

Manajemen BULL optimistis pendapatan tahun ini bakal melonjak drastis. Alasannya, armada kapal BULL tidak beroperasi penuh lantaran dikonversi pada tahun lalu. "Sedang tahun ini semua kapal sudah beroperasi," kata Kevin.

BULL juga yakin bisa melampaui target laba bersih yang dibuat analis, yakni US$ 30juta-US$ 34 juta pada 2011.Kontribusi BULL pada pendapatan BLTA pun diprediksi akan bertambah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar