Senin, 23 Mei 2011

Data Pembelian China Rontokkan IHSG

Medium
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin (23/5) ditutup anjlok 2,56% ke level 3.773,74.

Sebanyak 255 saham tercatat turun, sementara 31 saham naik, dan 44 saham stagnan. Indeks LQ45 turun 2,81% ke level 672,37, sedang JII turun 2,64% ke level 523,31.

Saham Asia pada perdagangan Senin (23/5) melemah di tengah kekhawatiran baru utang zona euro untuk Yunani dan Spanyol, dan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi AS, serta data purchasing manager's index menunjukkan perlambatan produksi pabrik China dalam 10 bulan akibat pengetatan kebijakan mulai berdampak. Shanghai turun 2,9%, Hang Seng turun 2,11%, KLSE turun 0,61%, Nikkei turun 1,52%, STI turun 1,89%, dan Seoul turun 2,64%.

Menurut analis Citi Pacifik Sekuritas Hendri Effendi, melambatnya indeks purchasing China seperti dirilis HSBC ini jelas akan mengurangi permintaan China atas berbagai komoditas. Karenanya, saham komoditas khususnya akan mengalami penurunan, yang memicu damapak negatif ke saham sektor lainnya.

Kondisi ini memicu investor asing keluar dari bursa saham Indonesia dengan melakukan penjualan sebanyak Rp675,38 miliar. Volume perdagangan mencapai 6,94 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp4,99 triliun.

Saham-saham yang turun tajam sore ini adalah ASII turun 5,16%, DSSA turun 5,26%, AALI turun 3,54%, ITMG turun 1,7%, BBRI turun 5,34%, dan HEXA turun 5,22%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar