Senin, 23 Mei 2011

Salim Ivomas Tetapkan Harga Saham IPO Rp1.100/Saham

Ilustrasi
JAKARTA - PT Salim Ivomas Pratama menetapkan harga saham perdananya dalam initial public offering (IPO) sebesar Rp1.100 per saham.

Demikian diungkapkan oleh Chief Execvutive Officer dan Executive Director Indofood Agri Resources Ltd Mark Julian Wakeford dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (23/5/2011).

Tampaknya perseroan menetapkan harga sahamnya ini di batas bawah. Pasalnya, sebelumnya perseroan menentukan kisaran harga perdana ini sebesar Rp1.060-Rp1.700 per saham.

Kisaran harga penawaran saham Salim Ivomas Pratama dikisaran Rp1.060-Rp1.700 per lembar saham dinilai terlalu mahal. "Menurut saya harga per lembar sahamnya terlalu mahal karena range harga yang terlalu jauh, dari Rp1.060 ke Rp Rp1.700 per saham," ungkap analis Anugrah Sekurindo Viviet S Putri belum lama ini.

Selain itu, Viviet juga menuturkan bahwa kisaran harga yang ditawarkan terlalu mahal karena sebanyak 40 persen dari dana IPO yang akan diraih oleh perseroan akan digunakan untuk membayar hutang perseroan. Selain itu, dengan PE ratio yang sebanyak 10-16 kali range-nya terlalu jauh dimana untuk range industri sejenis biasanya mempunyai PE ratio sebanyak 13 kali.

Anak usaha Indofood ini menawarkan 3,16 miliar lembar sahamnya, setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Rencananya, saham perseroan akan listing pada 9 Juni 2011 mendatang.

Saham yang akan diterbitkan tersebut adalah saham baru yang berasal dari portapel perseroan dengan nilai nominal Rp200 per saham. Adapun range PE ratio dari penawaran umum saham perdana sebanyak 10-16 kali.

Dana hasil IPO ini akan dipergunakan perseroan untuk membayar utang bank sebesar 40 persen, lalu sebanyak 50 persen dialokasikan untuk membiayai divisi perkebunan untuk program penanaman baru dan pemeliharaan tanaman, pembangunan fasilitas pengolehaan termasuk sarana dan prasarana.

"Dana tersebut akan digunakan bertahap dan diproyeksikan akan habis dalam waktu lima tahun," jelasnya.

Lalu sisanya sebanyak 10 persen akan digunakan untuk membiayai divisi minyak dan lemak nabati terutama untuk penambahan fasilitas produksi dan pembelian sarana transportasi kapal.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwritter) dalam IPO ini adalah PT Kim Eng Securities, PT Deutsche Securities Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas. Tanggal efektif diproyeksikan pada 27 Mei, penawaran pada 30 Mei-1 Juni, penjatahan pada 6 Juni dan pencatatan (listing) saham perseroan pada 9 Juni.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar