Senin, 23 Mei 2011

Tiga emiten keuangan daftarkan rencana right issue ke Bapepam-LK

Kepanikan investor membuat indeks ditutup dengan penurunan 2,4%
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melansir tiga nama emiten yang sudah mendaftarkan rencana penawaran umum terbatas (right issue) hingga saat ini. Ketiga emiten tersebut adalah PT Pacific Strategic Financial Tbk, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, dan PT Bank Victoria.

"PT Pacific Strategic Financial menawarkan 2.800.475 lembar saham baru dengan harga Rp 102 per saham. Total penawaran mencapai Rp 285,6 miliar," ujar Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Jasa Bapepam-LK Gontor Ryantori Azis, Senin (23/5). Namun, ia tak menyebutkan jadwal rencana right issue tersebut.

Adapun PT Kresna Graha Sekurindo Tbk bakal melepas 151.840.000 saham baru. Sedangkan PT Bank Victoria International Tbk berencana berencana menggelar penawaran umum terbatas sebanyak-banyaknya 1,994 miliar saham. Gontor tak menyebutkan jadwal maupun harga pelaksanaan penawaran per saham kedua emiten tersebut.

Sementara itu, terkait rencana penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), Gontor mengaku belum mengetahui informasi tersebut.

Berdasarkan Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia yang dirilis Jumat, (20/5) Sekretaris Perusahaan APOL Ronald Nangoi mengungkapkan rencana perseroan untuk melakukan right issue. Hal tersebut bakal menjadi salah satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang bakal digelar 28 Juni 2011. Usulan penerbitan saham baru ini dibarengi dengan usulan penerbitan obligasi konversi dan waran seri I.

Sejak awal tahun hingga pertengahan Mei 2011, Bapepam-LK mencatat terdapat lima right issue emiten yang telah dieksekusi. Kelimanya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Total dana yang dihimpun dari seluruh right issue tersebut mencapai Rp 19,227 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar