Senin, 20 Juni 2011

Belanja Saham, Tunggu Sampai KTT Uni Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Krisis utang Yunani telah membuat perekonomian planet ini menggigil. Nyaris, semua sektor terkena imbasnya. Tak terkecuali pasar modal.

Drama beberapa hari terakhir hampir semua pasar modal di dunia rontok setelah ribuan demonstran menentang program pengetatan anggaran yang dilakukan pemerintah Yunani.

Para investor khawatir, krisis utang akan membangkrutkan sejumlah bank besar Eropa yang memegang obligasi Yunani. Kekhawatiran itu semakin memuncak setelah Moody’s Investors Service mengemukakan rencananya memangkas peringkat bank di Eropa yang memegang obligasi Yunani.

Dampak krisis Yunani juga terasa sampai di Jakarta. Kamis (16/6) misalnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam, dari 3.794,250 ke level 3.740,471 atau turun (1,42%). Para analis memperkirakan, penurunan akan terus berlangsung hingga KTT Uni Eropa yang berlangsung 23 – 24 Juni depan.

Jika para petinggi Uni Eropa dan IMF berhasil mengatasi krisis utang Yunani, diperkirakan indeks akan kembali menguat. Tetapi jika gagal, dampaknya akan semakin buruk. Sebab dampak krisis ini diperkirakan akan merembet ke negara lain, terutama Portugal, Italia, Irlandia, dan Spanyol.

Walau pun krisis di Eropa bisa merontokan pasar modal namun sejumlah analis optimistis Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak akan sampai crash. “Fundamental pasar modal kita sangat bagus,” kata Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia.

Semua analis sependapat dengan Satrio. Mereka masih yakin harga saham masih akan terus terokreksi dalam beberapa ke depan. Karenanya, menurut seorang analis di Kresna Securities, investor harus lebih bersikap hati-hati. “IHSG masih bisa terkoreksi. Kecuali jika hasil KTT Eropa dengan IMF berhasil mengeluarkan solusi untuk mengatasi utang Yunani,” katanya.

Jika investor ingin, ia menyarankan investor mengoleksi saham-saham unggulan yang diterbitkan perusahaan negara (BUMN), seperti PT Telkom (TLKM), PT Gas Negara (PGAS) dan PT Batubara Bukit Asam (PTBA). Sebab, fefek-efek ini memiliki potensi besar untuk menguat. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar