Senin, 20 Juni 2011

Perkembangan Positif Situasi Yunani Dorong Euro Menguat

Gb
Optimisme membaiknya situasi krisis Yunani membantu euro berlanjut menguat untuk dua hari berturut-turut terhadap dollar pada sesi perdagangan Jumat (17/6) lalu. Harapan bahwa Yunani akan selamat tanpa harus merestruksturisasi htangnya mencuat seiring dengan indikasi melunaknya sikap Jerman.

Sebagaimana diketahui, Jerman sebelumnya bersilang pendapat dengan Bank Sentral Eropa (ECB) mengenai bagaimana peran para pemegang obligasi dalam hal membantu Yunani.

ECB dengan dukungan Perancis berharap kerelaan para kreditur untuk me-rollover obligasinya yang telah jatuh tempo. Dengan rollover, pembayaran yang didapat dari obligasi lama diinvestasikan kembali pada obligasi yang baru. Cara ini akan memberikan tambahan waktu bagi Yunani hingga program penghematannya menunjukkan hasil atau hingga dana bantuan permanen cair pada pertengahan 2013 nanti.

Di lain pihak, Jerman berkeras bahwa para kreditur mesti turut menanggung beban pendanaan Yunani, terutama dengan cara memperpanjang jatuh tempo obligasi Yunani. Namun, setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Kanselir Jerman Angela Merkel menunjukkan sinyal dukungannya terhadap opsi rollover.

Meski demikian, sejauh ini segala sesuatunya masih mengambang, belum ada solusi kongkrit bagi Yunani. Para menteri keuangan Uni Eropa mengadakan pertemuan hari Minggu dan Senin ini untuk melanjutkan negosiasi tentang struktur paket bantuan bagi Yunani. Disusul kemudian agenda pertemuan para pemimpin Uni Eropa tanggal 23-24 Juni mendatang. Sedangkan dari dalam negeri sendiri, dalam waktu dekat parlemen Yunani akan mengadakan mosi tidak percaya untuk pemerintahan yang baru.

Jumat lalu, kehilangan dukungan atas program penghematannya (austerity measures) memaksa Perdana Menteri Yunani George Papandreou merombak struktur kabinet. Beberapa pos yang dulunya ditempati sekutu-sekutu politiknya yang tidak populer, diberikan pada mereka yang selama ini dikenal sebagai rival atau vokal menentang. Termasuk di antaranya adalah posisi penting menteri keuangan yang diberikan pada Evangelos Venizelos, lawan Papandreou pada pemilihan ketua partai tahun empat tahun lalu.

Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk meloloskan program pemotongan anggaran yang dipersyaratkan dalam paket bailout. Program penghematan Papandreou sebelumnya memicu aksi unjuk rasa berujung kerusuhan dan mogok massal sebagai wujud penolakan atas program yang dinilai hanya menyenangkan para kreditur.

Meski solusi yang benar-benar jitu belum tercapai, perkembangan dalam sepekan terakhir dinilai positif dan sudah cukup untuk membantu euro berlanjut menguat. Sempat naik hingga 1.4335 terhadap dollar, euro kemudian ditutup di 1.4302 pada akhir sesi perdagangan Jumat, menguat sekitar 0,6 persen dari level pembukaan.

Dollar sendiri juga tertekan oleh lemahnya data perekonomian AS. Jumat lalu, data menunjukkan angka aktual indeks kepercayaan konsumen AS bulan Mei lebih rendah dari ekspektasi. Konsumen adalah pilar utama perekonomian AS. Belanja konsumen mencakup sekitar 70 persen perekonomian AS.

Terhadap yen, dollar ditutup melemah hampir 0,8 persen di kisaran 80.01. Versus poundsterling, dollar melemah tipis, kurang dari 0,1 persen, diperdagangkan di kisaran 1.6182 pada akhir sesi. Sedangkan terhadap dollar Australia, dollar AS ditutup melemah sekitar 0,5 persen di 1.0619. (atz)

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar