Senin, 20 Juni 2011

Wall Street Diperkirakan akan Melemah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa Wall Street pada perdagangan Senin (20/6) diperkirakan akan melemah dengan keputusan Uni Eropa untuk menunda bantuan darurat ke Yunani.

Kekhawatiran pasar ini telah menekan pergerakan bursa Asia dan bursa Eropa. Dengan tidak adanya data ekonomi yang dirilis hari ini untuk memandu saham, investor akan tetap fokus pada ancaman krisis yunani yang menular ke negara Uni Eropa lainnya.

Lembaga pemeringkat, Moody's pada Jumat lalu telah memperingatkan dapat memangkas rating sovereign credit Italia. Sebab pertumbuhan ekonomi negeri sepakbola ini cukup berat.

Berita korporat berasal dari pernyataan Presdir Boeing, Jim ALbaugh yang akan mengevaluasi 777 pesawat. Evaluasi ini untuk menentukan kelangsungan penggunaan armadanya atau mengganti dengan yang baru. Berita lainnya adalah General Electric yang pada Minggu kemarin mencapai kesepakatan dengan pihak pekerja selama empat tahun. Ford menghabiskan US$1 miliar untuk mengembangkan generasi baru dengan merk Lincoln.

Sedangkan PNC Financial dilaporkan setuju untuk membeli Royal Bank of Canada yang beroperasi di sektor ritel. Saham PNC Financial sedikit turun pada pra perdagangan.

Sementara bursa saham Asia jatuh, melanjutkan koreksi mingguan ketujuh berturut-turut, karena minyak diperdagangkan di level terendah empat bulan, setelah pemerintah Eropa gagal menyetujui pembayaran pinjaman untuk mencegah Yunani dari default.

Indeks Hang Seng turun 0,4% ke 21.599, indeks Nikkei naik 0,03% ke 9.354, indeks Shanghai turun Rp0,8% ke 2.621 dan indeks ASX turun Rp0,7% ke 4.451. Sedangkan bursa Eropa melemah dimotori sektor perbankan seperti indeks FTSE turun 0,8% ke 5.666, indeks DAX turun 1,07% dan indeks CAC turun 1,2% ke 3.776.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar