Selasa, 26 Juli 2011

AS belum sepakati batas utang, Dow Jones dan S&P 500 tumbang

AS belum sepakati batas utang, Dow Jones dan S&P 500 tumbang
NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat jatuh, dan menyeret mundur indeks Standard & Poor's 500 dari level tertingginya dalam dua pekan. Bursa tumbang seiring perdebatan partai Republik dan Demokrat, yang punya rencana berbeda untuk menaikkan batas utang dan menghindari default pemerintah.

S & P 500 ditutup turun 0,6% ke 1.337,43 pada pukul 4 sore di New York, setelah di awal perdagangan sempat merosot 1%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 0,7% ke 12.592,80, pada hari ini.

Direktur ekuitas global dari DuPont Capital Management Rafi Zaman menilai, pasar sedang mencoba menyeimbangkan risiko makro dari negosiasi batas utang dan penularan utang di Eropa, dengan pendapatan perusahaan yang bagus. "Pasar sangat volatil, dan bergerak tergantung pada apa yang muncul di permukaan," ujarnya.

Hari ini bursa kembali tertekan setelah senator Charles Schumer mengkritik dua langkah Ketua parlemen John Boehner untuk memangkas defisit. Situasi ini memicu kekhawatiran anggota parlemen jauh dari kata sepakat. Partai Republik memungkinkan peningkatan batas utang US$ 1 triliun, diikuti kemudian US$ 1,6 triliun, namun dengan pemangkasan belanja yang lebih besar.

Sementara, pimpinan partai Demokrat Harry Reid mempersiapkan rencana terpisah yang akan menyerahkan kepada Obama dalam otoritasnya menambah pinjaman sepenuhnya US$ 2,4 triliun.

"Jika batas waktu 2 Agustus terlewati akan menjadi masalah serius, yang bisa mengakibatkan penurunan peringkat utang AS," ujar Larry Peruzzi dari Cabrera Capital Markets Inc., di Boston.

Namun, masih ada dukungan di pasar seiring musim laporan keuangan perusahaan AS. Sejak 11 Juli, 83% dari 500 perusahaan di S&P telah merilis hasil kinerja kuartalnya melebihi perkiraan analis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar