Selasa, 26 Juli 2011

Ekspektasi Kinerja Dorong IHSG Cetak Rekor Lagi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG ditutup dengan rekor baru 4.132,777 dari tertinggi penutupan sebelumnya 4.106. Positifnya ekspektasi atas laporan keuangan berbagai emiten semester I/2011 menjadi katalisnya. Industri dasar jadi leader-nya.

Pada perdagangan Selasa (26/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 45,68 poin (1,12%) ke level 4,132.777. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,95 poin (1,38%) ke angka 731.0380

Laju indeks siang ini sangat ramai, didukung volume transaksi yang tercatat mencapai 8,692 miliar lembar saham, senilai Rp6,280 triliun dan frekuensi 192.132 kali. Sebanyak 161 saham menguat, sedangkan 86 saham melemah dan 91 saham stagnan.

Penguatan indeks juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 81,5 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,873 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,792 miliar.

Semua sektor saham kompak mendukung penguatan indeks. Sektor industri dasar memimpin kenaikan 1,52%, disusul keuangan 1,29%, pertambangan 1,13%, aneka industri 0,99%, manufaktur 0,91%, konsumsi 0,40%, perkebunan 0,88%, properti 0,31% dan infrastruktur 0,41%.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, kalau melihat posisi tadi pagi, indeks sebenarnya berpotensi terkoreksi. Sebab, Dow Jones Industrial Average (DJIA) signalnya bearish. Terus, kinerja emiten juga cuman gitu-gitu ajah.

Lihat saja PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Astra Agro Lestari (AALI) yang kinerja sebagus itu tidak membuat harga sahamnya naik tinggi. “Memang karena kinerjanya di bawah ekspektasi,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (26/7).

Akan tetapi, lanjutnya, IHSG memang memiliki ‘kesulitan’ untuk bergerak turun seperti dugaan tadi pagi. Benar-benar sulit untuk turun rupanya. IHSG malah mencetak rekor baru. “IHSG sore hari ini sepertinya ditutup menembus resisten 4.120 ke level 4.132,777. Posisi indeks Hang Seng yang hari ini ditutup menembus dua resisten juga mendukung pendapat itu.”

Kondisi itu memberikan sinyal, besok IHSG masih bisa menguat. Menurutnya, saham-saham yang kemarin memberikan signal bearish seperti PT United Tractors (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG), semua malah menembus resisten.

Dia menegaskan, investor berspekulasi terhadap laporan keuangan yang akan keluar. “Mungkin sepertinya bagus, kelihatannya bakal bagus. Harga lalu berkejaran naik. Saham-saham malah menembus resisten, memperlihatkan potensi kenaikan yang masih menarik,” imbuh Satrio.

Karena itu, pelaku pasar saat ini sebagai trend follower. Pasar juga bisa buy back posisi yang sudah dilepas kemarin. Perkara besok ternyata harus keluar (exit) lagi, itu urusan nanti. “Yang penting, hari ini belum terlihat alasan yang kuat untuk melakukan posisi jual. Kalau ternyata besok saya harus cut loss. Biarkan itu menjadi keputusan besok,” ucapnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar