Selasa, 26 Juli 2011

Masih Banyak Saham Layak Dilirik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Seperti sudah diperhitungkan, begitu mendengar keputusan Menteri Keuangan Uni Eropa mem-bailout Yunani, pasar saham langsung bergairah.

Kegairahan akan semakin menghangat karena pekan ini emiten di Amerika akan mengeluarkan laporan keuangan semester I yang diperkirakan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Kalau melihat banyaknya sentimen positif yang bertiup, mestinya pekan ini perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung ramai. Mestinya memang seperti itu. Namun bukan berarti pekan ini indeks akan merangkak naik dengan mulus.

Selain bakal terjadi aksi profit taking, sejumlah analis juga mengatakan pekan ini bursa akan memasuki masa konsolidasi. Sebab, menjelang bulan puasa perdagangan saham biasanya berlangsung sedikit lemas, dan baru bergairah kembali setelah beberapa hari puasa. Mungkin itu sebabnya, beberapa analis memperkirakan indeks akan bermain di kisaran 4.050-4.150.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, menyebut beberapa saham berpotensi menguat pekan ini. Salah satunya adalah saham perbankan seperti PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Selain itu, dengan adanya momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri, saham-saham consumer goods, otomotif, dan telko layak dilirik. “Saham-saham bluechips masih dapat memberikan gain yang cukup menjanjikan bagi investor jangka panjang,” kata Reza.

Perhitungan Felix Sindhunata, analis Henan Putihrai, juga layak disimak baik-baik. Ia menyarankan investor untuk mencermati saham PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Internasional Nickel Indonesia (INCO). Soalnya, menurut Felix, kedua saham ini belum mengalami penyesuaian harga alias tergolong murah.

Ia juga optimistis, jika kondisi Yunani dan sejumlah negara Eropa tidak kembali memburuk, ia yakin hingga akhir tahun ini indeks bisa menembus angka 4.400. “Dari dalam negeri, inflasi masih akan menjadi kendala. Tapi kalau kenaikan inflasi tidak terlalu besar, indeks masih akan menguat,” katanya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar