Selasa, 26 Juli 2011

Stok kedelai terancam cuaca buruk, harga CPO akhirnya rebound

Stok kedelai terancam cuaca buruk, harga CPO akhirnya rebound
KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) rebound dari level koreksi tertajamnya dalam dua pekan terakhir. Harga CPO naik seiring kekhawatiran memburuknya kondisi tanaman kedelai di AS, yang menyebabkan naiknya permintaan minyak sawit sebagai bahan makanan dan biofuel.

Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange naik 0,6% ke level RM 3.115 atau setara US$ 1.054,88 per metrik ton, hingga pukul 14.13 WIB. Kemarin, kontrak paling aktif ini tumbang hingga 1,3%.

"Rebound minyak sawit kemungkinan besar disebabkan kondisi pasar kedelai, di mana persediaan sedang terancam cuaca buruk," sebut Direktur ECM Libra Capital Sdn. Arhnue Tan, hari ini, di Kuala Lumpur. CPO dan minyak kedelai merupakan produk substitusi dalam makanan dan bahan bakar.

Kemarin, Departemen Perkebunan AS (USDA) memperkirakan 62% tanaman kedelai di AS dalam kondisi baik pada 24 Juli. Dibandingkan dengan sepekan sebelumnya yang mencapai 64%, dan sebesar 67% di tahun sebelumnya.

Kedelai untuk pengiriman November naik 0,4% menjadi US$ 13,78 per bushel di Chicago. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember bergerak tipis ke 57,01 sen per pound.

Vice president of futures & options dari OSK Investment Bank Bhd. Ryang Long memperkirakan, hari ini, CPO akan diperdagangkan di kisaran RM 3.080 hingga RM 3.125.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar