Selasa, 26 Juli 2011

AS Terancam Default, Bursa Asia Menguat Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia menguat tipis pada Selasa (26/7) pagi, setelah saham AS mengalami penurunan tipis di tengah reaksi terhadap kebuntuan yang memburuk di Washington dalam pembahasan kenaikan batas utang dan menghindari gagal bayar obligasi.

Mengutip Reuters, dolar jatuh ke posisi terendah terhadap franc Swiss untuk safe haven pada awal perdagangan akibat Presiden Barack Obama menyampaikan pidato prime-time yang dialamatkan ke masyarakat merika Serikat, memperingatkan bahwa default obligasi AS akan menjadi "yang sembrono dan tidak bertanggung jawab."

CNBC Asia FTSE 100 Index, yang mengukur pasar di Asia, naik 0,4 persen. Saham Jepang naik, didukung oleh short-covering setelah jatuh di hari sebelumnya dan membeli saham perusahaan yang melaporkan pendapatan kuartalan yang solid seperti Canon dan Kao.

Indeks acuan Nikkei naik 0,3 persen menjadi 10.076,27, sedangkan Topix naik 0,3 persen menjadi 864,73. Canon naik 2 persen setelah membukukan laba kuartalan lebih baik dari yang diperkirakan dan meningkatkan perkiraan tahunan setelah pemulihan yang cepat dari sulitnya rantai pasokan yang dipicu oleh gempa 11 Maret. Kao naik 4 persen setelah pembuat barang-barang rumah tangga ini meningkatkan prospek satu tahun penuh dan mencatat kenaikan laba operasional 12 persen pada April-Juni dipicu penjualan cepat produk kimia luar negeri dan pemulihan awal dari yang diharapkan dalam penjualan domestik setelah gempa .

Saham Seoul beringsut lebih tinggi meskipun terjadi kebuntuan pembahasan ceiling utang AS, dengan eksportir seperti pembuat mobil dan perusahaan teknologi rebound. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,1 persen ke 2.153,5.

Saham Australia naik 0,8 persen pada awal perdagangan dengan volume tipis, dipimpin oleh bank, recouping lebih dari setengah dari kerugian Senin meskipun ada kekhawatiran tentang kebuntuan dalam pembicaraan untuk mencegah default utang AS. Indeks Acuan S & P / ASX 200 naik 38,2 poin di 4.571. Indeks acuan Selandia Baru NZX 50 tergelincir 4,8 poin menjadi 3.423,3.

Di Asia Tenggara, Singapura dan Malaysia turun masing-masing 0,1 dan 0, 2 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar