Selasa, 26 Juli 2011

Transaksi Capai Rp 6 Triliun, IHSG Tembus Rekor Baru Lagi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor tertingginya sepanjang sejarah di 4.132. setelah menanjak 45 poin. Transaksi di lantai bursa sangat ramai hingga menembus Rp 6 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.510 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.525 per dolar AS. Nilai tukar dolar jatuh ke posisi terendahnya terhadap mata uang lain akibat kekhawatiran gagal bayar utang AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 2,297 poin (0,06%) ke level 4.084,797. IHSG masih ketinggalan penguatan yang dicetak oleh bursa-bursa Asia.

Aksi beli yang terjadi di saham-saham unggulan, terutama berbasis komoditas dan finansial, membuat IHSG akhirnya kembali ke zona hijau dan mencetak rekor intraday tertingginya. Rekor intraday tertinggi yang pernah diraih IHSG yaitu di level 4.109,084 pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 33,418 poin (0,81%) ke level 4.120,512 ditopang positifnya kinerja emiten semester I-2011. Indeks pun kembali menembus rekor tertingginya yang baru di 4.133,689.

Perburuan saham-saham di perdagangan sesi II tak semarak pagi tadi. Namun demikian, saham-saham unggulan berbasis komoditas dan bank terus menjadi incaran.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (26/7/2011), IHSG ditutup menanjak 45,683 poin (1,11%) ke level 4.132,777. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melesat 9,951 poin (1,38%) ke level 731,038.

Saham-saham bank blue chip ditransaksikan paling banyak hari ini, baik oleh investor lokal maupun asing. Sama halnya dengan saham-saham berbasis komoditas, yaitu tambang dan perkebunan.

Kinerja emiten yang positif mendorong aksi borong saham di lantai bursa. Akibatnya seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menghijau.

Rekor terakhir yang sudah ditembus IHSG terjadi pada perdagangan Jumat 22 Juni 2011 lalu di level 4.106,822 setelah menanjak 38,749 poin (0,95%). Kala itu, aksi beli sangat tinggi dan dana asing sebanyak setengah triliun masuk ke lantai bursa.

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 192.132 kali pada volume 9,171 miliar lembar saham senilai Rp 6,28 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 86 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Investor asing pun ikut ambil bagian dalam pencetakan rekor IHSG kali ini, transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 81,404 miliar di seluruh pasar.

Kinerja positif emiten tak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di bursa-bursa regional sehingga membuat seluruhnya kompak berjalan di zona hijau. Bursa saham Hong Kong melaju paling kencang akibat profit emiten lebih tinggi dari ekspektasi para pelaku pasar.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 14,28 poin (0,53%) ke level 2.703,03.
  • Indeks Hang Seng melonjak 278,79 poin (1,25%) ke level 22.572,08.
  • Indeks Nikkei 225 naik 47,71 poin (0,47%) ke level 10.097,72.
  • Indeks Straits Times bertambah 12,88 poin (0,41%) ke level 3.184,43.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.500 ke Rp 51.800, Astra Internasional (ASII) naik 1.500 ke Rp 73.950, United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 25.750, dan Argha Prima (AKPI) naik Rp 455 ke Rp 2.325.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 550 ke Rp 3.975, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 150 ke Rp 5.350, Tifico (TFCO) turun Rp 110 ke Rp 900, dan Sari Roti (ROTI) turun Rp 100 ke Rp 3.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar