Senin, 01 Agustus 2011

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah mendekati level terkuat tujuh tahun

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah mendekati level terkuat tujuh tahun
JAKARTA. Rupiah mendekati level terkuat tujuh tahun. Apresiasi rupiah terjadi seiring ekspektasi inflasi bakal mengalami fase terlambat dalam lebih setahun terakhir.

Mata uang Garuda menguat 0,3% ke level Rp 8.487 per dollar AS, hingga pukul 10.48 di Jakarta. Pada 27 Juli lalu, rupiah sempat melesat ke Rp 8.476 per dollar AS. Ini level terkuatnya sejak Maret 2004.

Ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, inflasi akan mengalami percepatan 4,8% per Juli, dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih rendah dari kenaikan bulan Juni yang sebesar 5,54%. Sementara, di Amerika Serikat, Presiden Obama menyebut dewan perwakilan rakyat dan senat sudah mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas utang.

Analis mata uang dari PT CIMB Bank Niaga Iwan Ridwan Gunandar mengatakan, inflasi tidak akan naik terlalu cepat, dan bisa dijaga di bawah 5%. "Dengan persoalan defisit di AS, maka investor lebih memilih menukarkan aset mereka ke dalam mata uang Asia," ujarnya, di Jakarta, hari ini.

Tahun ini, dana asing yang membeli saham Indonesia mencapai US$ 2,7 miliar, lebih dari jumlah yang mereka jual. Sementara, kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 27% menjadi Rp 247,51 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar