Senin, 01 Agustus 2011

Harga minyak rebound dari posisi terendah dua pekan terakhir

Harga minyak rebound dari posisi terendah dua pekan terakhir
SYDNEY. Minyak mentah rebound dari level terendahnya selama dua pekan terakhir. Penguatan harga minyak terjadi setelah Presiden AS Barrack Obama mengatakan, pimpinan dari kedua partai di badan legislatif AS dan senat menyetujui kesepakatan untuk menaikkan batasan utang negara. Hal tersebut memacu optimisme pemulihan ekonomi di negara konsumsi terbesar minyak mentah itu.

Minyak mentah jenis WTI untuk pengiriman September di New York Mercantile Exchange naik US$ 1,59 ke level US$ 97,29 per barel. Adapun, hingga pukul 11.40 WIB, kontrak yang sama sedikit bergeser ke US$ 97,18 per barel. Sementara, harga minyak jenis Brent melonjak 1,2% menjadi US$ 118,15 per barel di ICE Futures Europe Exchange, di London

Pasar minyak menguat setelah pidato Obama dari Gedung Putih dan dukungan pimpinan senat Mayoritas Harry Reid atas kesepakatan antara pemimpin Republik dengan pemerintah. Pimpinan minoritas senat, Mitch McConnell juga mengatakan Amerika tidak akan mengalami default atas obligasinya. Di lain pihak, dia juga memprediksi data payroll AS yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada 5 Agustus nanti akan bertambah 90.000 pekerja.

"Berita ini melegakan. Minyak berpotensi melewati batas atas harga dan data pengangguran minggu ini adalah kuncinya," kata Jonathan Barratt, managing director Commodity Broking Services Pty di Sydney. Sebelumnya, dia memprediksi rata-rata harga minyak sebesar US$ 100 per barel di tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar