Senin, 01 Agustus 2011

Obama Selamatkan Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (1/8), ditopang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengenai kesepakatan batas utang negaranya.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) ditutup menguat 1,3% ke 138,57 dengan rasio lima saham menguat untuk setiap satu yang melemah. Pekan lalu, MSCI APAC sempat melemah 1,6% karena ketidakjelasan masalah batas utang AS.

Indeks Nikkei di Jepang naik 1,3%, Kospi di Korea Selatan 1,8%, bursa Australia 1,7% dan Hang Seng di Hong Kong 1,4%. Indeks Straits Times Singapura naik 1%, setelah trading tanpa jeda siang. Indeks Komposit Shanghai yang terus bergerak tak menentu antara gain dan loss.

Yoshihiro Okumura dari Chiba-Gin Asset Management Co. berpendapat, investor kembali ke posisi mereka setelah sempat khawatir karena AS. “Banyak terjadi risk aversion karena default berarti Amerika tak bisa menstimulasi perekonomian dan belanja negara,” ujarnya.

Toyota Motor Corp., produsen otomotif nomor satu dunia yang pasar terbesarnya di Amerika Itara, naik 0,5%. Honda Motor Corp. yang 83% pendapatannya dari luar Jepang, naik 1,5%. Samsung Electronics Co., produsen televisi Korea yang 22% pendapatannya dari Amerika, naik 3,1%.

Sejak awal tahun hingga 29 Juli lalu, MSCI APAC turun 0,7% dan PER berada pada 13,4 kali. Sektor perbankan memimpin kenaikan diantara 10 sektor industri yang dipantau MSCI APAC. Kenaikan ini menopang bursa Asia secara keseluruhan.

National Australia Bank Ltd., peminjam terbesar ketiga di negaranya berdasarkan valuasi pasar, naik 2%. Australia & New Zealand Banking Group naik 2,2% dan Commonwealth Bank of Australia 1,7%. Bank terbesar Australia berdasarkan valuasi pasarnya, naik 2,9%.

Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., bank terbesar kedua Jepang berdasarkan valuasi pasarnya, naik 2,9%. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., peminjam terbesar Jepang yang sudah terdaftar di lantai bursa, melonjak 4% setelah melaporkan laba kuartalan naik tiga kali lipat.

Indeks produsen bahan baku dan energi naik setidaknya 1,3%, disebabkan harga tembaga yang naik menyusul optimisme pengumuman Obama. perusahaan tambang terbesar dunia, BHP Billiton Ltd., naik 2,1%.

Pesaingnya, Rio Tinto Group yang perusahaan tambang terbesar ketiga dunia, naik 1,9%. Sementara PetroChina naik 2,4%. Indeks manufaktur China lebih tinggi ketimbang perkiraan ekonom, bulan lalu, mengindikasikan adanya kenaikan suku bunga dan pengetatan kredit.

Dari 275 perusahaan yang memperdagangkan sahamnya di MSCI APAC dan telah memaparkan laporan keuangan sejak 11 Juli hingga hari ini, 122 melebihi perkiraan analis. Sementara 94 lainnya hanya turun sedikit.

“Semakin banyak perusahaan yang melaporkan laba melebihi estimasi analis. Beberapa juga menaikkan prediksi laba. Ini memberikan harapan baru bagi investor,” kata Kazuhiro Takahashi, General Manager Daiwa Securities Capital Markets Co. di Tokyo. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar