Senin, 05 September 2011

Awal Pekan, IHSG Masih Berpeluang Naik Terbatas

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan IHSG siang ini tampaknya masih berlanjut hingga penutupan, meski dalam kisaran terbatas. Namun, investor sebaiknya waspada atas tekanan negatif dari regional.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pada Senin (5/9) sesi pertama ditutup di level 3.903,933, atau naik 62,202 poin (1,61%). Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 14,510 poin (2,14%) ke level 690,765.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi mencapai 2,154 miliar lembar saham, senilai Rp 3,162 triliun dan frekuensi 62.948 kali. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 70 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Asing masih mencatatkan aksi beli, dengan nilai transaksi beli bersih asing (net foreign buy) mencapai Rp350 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,711 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,360 triliun.

Satrio Utomo, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG hingga sore nanti masih berpeluang ditutup di area positif, dengan kisaran resistance 3.905-3.950,”Namun, kalau menguat di atas level ini tampaknya berat, ”ujarnya kepada INILAH.COM.

Penguatan IHSG yang terbatas mengacu pada pergerakan bursa regional yang negatif, merespon memburuknya bursa Wall Street akhir pekan lalu. Tommy menilai, pasar sebenarnya berharap sesuatu akan terjadi nanti malam, sehingga regional bisa membaik dan hal ini berimbas pada IHSG,“Namun, sentimen positif itu tampaknya akan tertahan, karena nanti malam Dow Jones libur,” katanya.

Selama seminggu kemarin, indeks Dow Jones Industrial terlihat hanya bergerak flat. Sempat naik hingga mencapai titik tertinggi 11739.39 (naik 454.85 poin, 4.03% dibandingkan posisi penutupan Jumat, 26 Agustus), indeks ini akhirnya malah ditutup dengan koreksi tipis sebesar 44.28 poin (-0,39%).

Saat ini, lanjut Tommy, pasar sedang menghabiskan aliran dana masuk yang tertahan sebelum libur Lebaran. Terlihat net value asing yang masih di atas Rp200 miliar. “Namun net buy asing kini penambahannya jauh melambat, tidak seperti setengah jam pertama,” ujarnya.

Dengan tren pelemahan bursa regional saat ini, Tommy menilai tidaklah bijak jika investor belanja banyak. Apalagi masih ada tekanan jual dari Perusahaan Gas Negara (PGAS). "Kalau IHSG menahan koreksi regional 1-2 hari mungkin masih kuat, tapi setelahnya terlalu berat,"ucapnya.

Di tengah situasi ini, ia menyarankan pelaku pasar untuk mengamankan keuntungan, terutama setelah positioning yang dilakukan sebelum lebaran. Kalau IHSG ternyata masih bisa naik, namun tidak bisa ditutup di atas 3905 – 3925, berarti investor memang masih harus bersiap menghadapi koreksi yang masih bisa terjadi. “Dalam kondisi ini, saya lebih senang untuk melakukan Sell On Strength atas posisi yang saya miliki, “tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar