Senin, 05 September 2011

Stok diprediksi meningkat, harga CPO terseret jatuh

Stok diprediksi meningkat, harga CPO terseret jatuh
KUALA LUMPUR. Spekulasi bakal meningkatnya stok Malaysia menyeret jatuh harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange melemah 0,4% ke RM 3.038 atau setara US$ 1.021 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di level RM 3.042 per metrik ton.

Pasar berspekulasi cadangan minyak sawit Malaysia akan naik akibat melambatnya permintaan ekspor seiring berakhirnya hari raya lebaran. Pada 2 September lalu, surveyor Intertek menyebut, ekspor CPO Malaysia turun 0,6% menjadi 1,62 juta ton selama Agustus, dibandingkan bulan sebelumnya.

Analis senior dari ECM Libra Capital Sdn. Arhnue Tan memperkirakan, ekspor akan lebih rendah karena periode pre-stocking sudah dilakukan pada Juli lalu. "Dampaknya, tingkat persediaan mungkin naik, dan ini kabar buruk untuk harga CPO," ujarnya hari ini, di Kuala Lumpur.

Dewan minyak sawit Malaysia akan merilis data produksi, cadangan dan ekspor selama Agustus, pada 12 September mendatang. Adapun, data per Juli menunjukkan stok berkurang menjadi 2 juta ton, dari bulan sebelumnya 2,05 juta ton. Sementara, ekspor naik 9,1% menjadi 1,73 juta ton, dan produksi turun 0,1% menjadi 1,75 juta ton pada akhir Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar