Senin, 05 September 2011

Hari pertama pasca libur, IHSG masih akan dipengaruhi bursa global

Hari pertama pasca libur, IHSG masih akan dipengaruhi bursa global
JAKARTA. Dalam hasil riset hariannya yang dirilis hari ini, Universal Broker Indonesia mencatat, secara umum, indeks regional Asia (terutama Strait Times dan Hang Seng) selama seminggu terakhir masih ditutup naik diatas 3%.

Akan tetapi, pergerakan dari indeks tersebut masih belum mendiskon koreksi sebesar 2,2% yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI)di hari Jumat. "Selain itu perlu juga dipertimbangkan adanya potensi koreksi lanjutan dari indeks Dow Jones Industrial menuju kisaran 10.500-11.000," jelas Satrio Utomo, Kepala Riset Universal.

Bagaimana dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? Satrio meramal, IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran lebar 3.750-3.950. "Jika bergerak naik, IHSG diperkirakan bakal kesulitan untuk menembus resisten di kisaran 3.905-3.950. Disisi lain, jika IHSG kemudian bergerak turun untuk mengantisipasi potensi koreksi lanjutan pada indeks DJI, maka positioning untuk posisi jangka menengah baru terlihat menarik untuk dilakukan jika IHSG sudah mencapai kisaran 3.650-3.750," paparnya.

Dia menambahkan, posisi buy on weakness terlihat menarik untuk dilakukan pada saham lapis pertama seperti ASII, GGRM, BMRI, BBRI, dan BBCA. Sementara, saham-saham lapis kedua yang pantas dilirik adalah BBNI, UNTR, INDF dan UNVR. Untuk saham lapis ketiganya yakni MAPI, GJTL, dan CPIN.

Sementara itu, eTrading Securities memprediksi, pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 3.774-3.881 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain GJTL dan INDF.

Sedangkan Indosurya Asset Management meramal, IHSG akan berada pada support 3.783-3.812 dan resistance 3.859-3.877. "Berdasarkan data historis, IHSG dimungkinkan mengalami penguatan pada hari pertama setelah libur lebaran karena minat dan semangat investor untuk kembali bertransaksi saham pasca libur panjang. Akan tetapi, investor tetap mewaspadai data ekonomi global yang dirilis dan pergerakan bursa saham Asia pasca melemahnya bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan karena stagnannya data ketenagakerjaan AS," tulis Indosurya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar