Senin, 05 September 2011

Pascalibur, IHSG Melaju Sendirian

INILAH.COM, Jakarta- Pascalibur panjang, IHSG berhasil mendarat di zona positif. Aliran dana asing yang masuk, memicu anomali pergerakan IHSG di tengah koreksi bursa regional dan global.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/9) ditutup menguat 24,441 poin (0,63%) ke level 3.866,172, dengan intraday tertinggi di 3.912,18 dan terendah di 3.841,71. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 6,715 poin (0,99%) ke level 682,970.

Indeks sepanjang perdagangan berada di teritori positif. Dibuka langsung naik 0,73% ke level 3.870, indeks terus terangkat hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.903. Namun, aksi beli berkurang, sehingga IHSG ditutup di level 3.866.

Seperti prediksi semula, IHSG hari ini berhasil ditutup menguat. Hal ini terjadi di tengah koreksi bursa regional dan global. “Namun, perlawanan IHSG terhadap pergerakan indeks regional, sepertinya hanya berlangsung pada hari ini saja,”ujar Satrio Utomo, analis Universal Broker Indonesia kepada INILAH.COM.

Menurutnya, indikasi terbatasnya penguatan indeks lebih lanjut terlihat dari aliran dana asing yang sore ini sudah berkurang hingga hampir mencapai Rp 200 miliar. Padahal, pada akhir dari sesi pertama sempat mencapai lebih dari Rp 300 miliar, “Artinya, aliran dana asing yang menyerbu masuk tadi pagi, sepertinya memang hanya merupakan aliran dana asing yang tertahan selama libur Lebaran kemarin,”paparnya.

Tommy pun menilai, turunnya dana asing terjadi setelah publikasi angka inflasi Agustus yang di atas ekspektasi. Kondisi ini mengakibatkan tekanan jual asing semakin besar, sehingga posisi net inflow berkurang.

Sore ini, aliran dana asing terpantau berkurang drastis, dengan nilai transaksi beli bersih asing (net foreign buy) tercatat hanya sebesar Rp59 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,997 triliun dan transaksi jual sebesar Rp2,937 triliun.

Bursa global secara absolut bergerak relatif sideways selama libur panjang kemarin, meski sempat menguat di awal pekan. Koreksi signifikan terjadi di akhir pekan seiring rilis data payrolls Agustus yang jauh lebih rendah dari ekspektasi.

Demikian pula data pengangguran AS Agustus yang bertahan di level 9.1%. Pencapaian ini kembali memicu spekulasi bahwa ekonomi AS berpotensi mengalami resesi. Secara absolut, Dow +0.9% sementara S&P 500 hanya naik 1.2%.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,128 miliar lembar saham senilai Rp 6,087 triliun dan frekuensi 121.369 kali. Sebanyak 104 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.650 ke Rp 67.800, United Tractor (UNTR) naik Rp 800 ke Rp 24.400, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 600 ke Rp 55.600, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 31.500.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.600 ke Rp 11.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 42.500, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 10.950, dan Fast Food (FAST) turun Rp 250 ke Rp 9.450.

Bursa regional sore ini terpantau terkapar. Indeks Komposit Shanghai turun 49,54 poin (1,96%) vke level 2.478,74, indeks Hang Seng turun 596,51 poin (2,95%) ke level 19.616,40, indeks Nikkei 225 melemah 166,28 poin (1,86%) ke level 8.784,46, indeks Straits Times turun 2,37% ke level 2.775,65 dan indeks Kospi di Seoul melemah 4,39% ke 1.785,83. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar