Senin, 05 September 2011

Pascalibur, Pilih Saham yang Terkoreksi

INILAH.COM, Jakarta - Setelah libur panjang, bursa saham Indonesia pada Senin (5/9) diperkirakan akan mengikuti sentimen pergerakan bursa regional. Investor pun direkomendasikan memilih saham yang sudah terkoreksi.

Nico Omer Jonchere, analis dari Valbury Asia Securities mengatakan, support untuk IHSG hari ini berada di 3.820, sementara resistance terletak di 3.965. Level ini masing-masing merupakan 38,2% maupun 61,8% fibonacci retracements dari wave A.

“‎Sekali lagi, kemungkinan besar wave C yang sedang berjalan, belum selesai terbentuk sepenuhnya,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, apabila bursa saham Indonesia naik pada pembukaan hari ini, investor bisa memanfaatkan untuk melakukan aksi sell on strength,”Terutama bila Anda mempunyai saham yang sudah untung,” katanya.

Faktor eksternal masih gloomy, karena data tenaga kerja AS yang dirilis akhir pekan, mengecewakan pasar dan membuat sentimen negatif ke Wall Street sehingga Dow Jones kembali anjlok. Namun, pasar obligasi menguat terutama untuk Surat utang pemerintah AS yang bertenor panjang, durasi minimal 10 tahun.

Naiknya harga surat utang pemerintah AS jangka panjang memberi sinyal ke pasar, bahwa The Fed akan melakukan pembelian treasury 10 tahun untuk menekan yield obligasi-obligasi jangka pendek. Sehingga likuiditas jangka pendek masih aman.

Ini yang menyebabkan pergerakan harga saham masih fluktuatif untuk jangka pendek. “Dengan amannya likuiditas jangka pendek , investor berharap terjadi rebound di Wallstreet,” ucapnya.

‎Di tengah situasi ini, Nico merekomendasikan investor untuk beli di harga rendah untuk beberapa sektor saham. Seperti saham batu bara TB Bukit Asam (PTBA) dan Berau Energy (BRAU). Kemudian saham dari sektor perkebunan CPO BW Plantation (BWPT) dan Tunas Baru Lampung (TBLA).

Selain saham dari sektor properti Alam Sutera Realty (ASRI) dan Bumi Serpong Damai (BSDE), saham dari sektor keuangan, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Clipan Finance Indonesia (CFIN), saham consumer goods Mayora (MYOR) dan saham dari sektor alat berat Intraco Penta (INTA). “Buy on weakness untuk semua emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Jumat (26/8) dua pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,646 poin (0,07%) ke level 3,841,731, dengan intraday terendah di 3.800,48 dan tertinggi di 3.847,25. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi yang mencapai 5,275 miliar lembar saham senilai Rp 3,742 triliun dan frekuensi 85.775 kali.

Sebanyak 79 saham naik, sisanya 148 saham turun, dan 90 saham stagnan. Koreksi bursa didukung keluarnya dana asing, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp469 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,579 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,109 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar