Kamis, 19 Mei 2011

Cadangan AS menipis, harga minyak dunia terdongkrak ke atas level US$ 100

Cadangan AS menipis, harga minyak dunia terdongkrak ke atas level US$ 100
SYDNEY. Kontrak harga minyak ditransaksikan mendekati level paling tinggi dalam seminggu terakhir di New York. Melonjaknya harga minyak terjadi setelah data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan cadangan minyak di Negeri Paman Sam itu mengalami penurunan seiring dengan penggunaan yang meningkat serta terpangkasnya suplai minyak.

"Harga minyak meningkat setelah Departemen Energi AS merilis data yang cukup bullish. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan cadangan minyak yang cukup dalam," jelas Mark Pervan, head of commodity research Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne.

Pada pukul 12.22 waktu Sydney, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni di New York Mercantile Exchange berada di posisi US$ 100,32 per barel. Kemarin, kontrak yang sama naik US$ 3,19 menjadi US$ 100,10. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 Mei lalu.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Juli berada di posisi US$ 112,53 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Kemarin, kontrak yang sama naik US$ 2,31% menjadi US$ 112,30 per barel, level tertinggi sejak 13 Mei lalu.

Sekadar informasi, kemarin, Departemen Energi AS merilis data yang menunjukkan cadangan minyak turun 15.000 barel pada minggu lalu menjadi 370,3 juta barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar