Rabu, 15 Juni 2011

IHSG Potensi Melemah, Trading Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia Rabu (15/6) diperkirakan berbalik arah. Namun, investor masih bisa trading pada saham-saham unggulan.

Analis Citi Pacific Hendri Effendi mengatakan, penguatan IHSG hanya sementara, kecuali indeks bisa ditutup di atas level tertinggi 3.873. Pasalnya, dengan kondisi seperti ini, kecil peluang untuk mengarah lagi ke level tersebut, “Kecuali ada sentimen baru yang memicu pembelian di saham tambang dan perbankan,” katanya kepada INILAH.COM.

Ia menuturkan, sentimen positif di dalam negeri sudah terefleksi sejak rilisnya laporan keuangan, pembagian dividen dan aksi korporasi emiten lainnya. Sementara faktor global dan regional kurang bagus, dengan buruknya data ekonomi AS dan down grade surat utang Yunani.

Selain fluktuasi harga minyak karena lemahnya global demand, sehingga harga minyak turun.“Saat ini, investor masih bisa trading daily. Namun resiko besar, karena bursa lagi downtrend,” paparnya.

Di tengah situasi ini, Hendri menyarankan investor untuk trading, dengan fokus pada saham-saham unggulan, terutama karena memiliki likuiditas tinggi serta kinerja emiten yang bagus.

Pilihannya adalah TB Bukit Asam (PTBA) yang disarankan untuk buy on weakness. Demikian juga sahamInternational Nickel (INCO) yang dinilai penurunannya sudah cukup banyak. Ada short term uptrend mencapai target harga terdekat Rp4.925/5.050.”Sekarang posisi masih jauh dari target harga sehingga masih aman untuk trading,” ujarnya.

Sementara Borneo Energy (BORN) direkomendasikan karena masih sideways. Setelah sempat mencicipi level Rp1.550, angka itu menjadi strong resistant. Namun, dengan kondisi market saat ini yang turun, susah untuk ke level itu lagi. “Investor bisa beli di level Rp1490-an,” tutupnya.

Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (14/6) ditutup naik 24,52 poin (0,65%) ke level 3.773,27. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi 7,144 miliar lembar saham, senilai Rp 4,913 triliun dan frekuensi 112.326 kali.

Sebanyak 127 saham naik, 88 saham turun, dan 108 saham stagnan. Asing mendukung penguatan bursa kali ini, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp1,787 triliun. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp2,635 triliun dan transaksi jual sebesar Rp847 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar