Rabu, 15 Juni 2011

Ekonomi Melambat, Harga Emas Suram

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kecemasan global atas perlambatan ekonomi telah membuat harga emas turun dan menembus level EMA20-nya. Komoditas ini, diperkirakan melemah ke level US$1.507 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, harga komoditas secara umum, masih berada dalam level terendahnya termasuk harga emas. Kondisi itu, salah satunya, masih dipicu oleh kekhawatiran masalah utang di zona Eropa.

Apalagi diperburuk oleh Standard & Poor's (S&P) Rating Service yang menurunkan peringkat utang jangka panjang Yunani dengan outlook negatif dar level B ke CCC. “Di sisi lain, pasar juga mencemaskan perlambatan ekonomi global seperti AS dan China,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (14/6).

Selain itu, lanjut Daru, faktor teknikal, juga turut memberi sumbangan aksi profit taking atas emas. Akibatnya, setelah harga emas turun dan menembus indikator Exponential Moving Average (EMA)-20 di level US$1.528 per dolar AS, harga emas berpotensi turun ke level US$1.507 per troys ounce. “Meskipun, pada Selasa (14/6) harga emas sempat bullish tipis ke level US$1,523 per troy ounce,” ucapnya.

Sebelum mencapai level support US$1.507, harga emas sudah melemah dan menembus US$1.515 per troy ounce ke level US$1.513,48 kemarin. Karena itu, level pelemahan beriktunya ke level US$1.512.

Dalam situasi ini, Daru tetap merekomendasikan buy on dips pada emas. Menurutnya, strategi trading tetap berlaku. Sebab, untuk jangka panjang, harga emas tetap bullish. Pelaku pasar bisa beli di level US$1.500-1.507. “Level ini merupakan penentuan, apakah US$1.500 ditembus atau tidak. Jika tidak tembus ke bawah, harga emas berpotensi naik,” tandasnya.

Sementara itu, bagi yang sudah punya posisi, bisa bermain jangka pendek dengan profit taking di level US$1.528 atau US$1.530 per troy ounce. Level tersebut, merupakan resistance harga emas berdasarkan Simple Moving Average (EMA) lima hari. “Setelah itu, baru berinvestasi kembali di area bawah,” ucapnya.

Namun demikian, dalam sepekan ke depan, harga emas masih cenderung fluktuatif. Pasar saat ini ingin memastikan, apakah harga emas akan turun ke bawah US$1.500 atau justru mempertahankan posisi di level US$1.500. “Level ini, menjadi level psikologis harga emas saat ini,” tandas Daru.

Apalagi, jika dilihat dari indikatorBollinger Band-nya, menunjukkan harga emas di bawah US$1.500 ke level US$1.497,10. Angka ini merupakan target penurunan harga emas jika tembus US$1.500. “Tapi, ini bukan acuan mutlak. Ini harga gambaran level resistance dan level tahanan atas,” ungkapnya.

Pada intinya, secara umum proyeksi harga emas pekan ini masih muram. Tapi, untuk jangka panjang, tren harga emas masih bullish karena komoditas ini masih dianggap sebagai safe haven. “Pasar akan panik, jika harga emas pecah US$1.462 lalu turun ke bawah level US$1.400 per troy ounce hingga mendekati US$1.000,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar