INILAH.COM, Sydney - Bursa saham Asia pada perdagangan Rabu (15/6) mixed dengan kekhawatiran kebijakan China melakukan pengetatan moneter.
Pasar digerakan saham Toyota Motor Corp naik 0,5%, saham Honda Motor Co naik 0,6%, James hardie Industries SE di Sydney naik 0,5%, saham Asuransi QBE Group Ltd turun 3,7%.
"Kekhawatiran berlebihan terhadap masa depan ekonomi AS telah surut karena data penjualan ritel. Data ini sangat penting yang menunjukan belanja rumah tangga sehingga tidak seburuk yang pasar perkirakan," kata manager equity di Nikko Securities SMBC Inc, Hiroichi Nishi yang dikutip dari yahoo.finance.com.
Indeks Nikkei naik 0,2%, indeks Kospi naik 0,3%, sedangkan indeks ASX bergerak tipis. Indeks utama China tergelincir karena bank sentral China mengumumkan akan menaikkan GWM 0,5% pada 20 Juni mendatang. Indeks Hang Seng turun 0,1% dan indeks Shanghai turun 0,07%.
Penjualan ritel Amerika Serikat turun untuk pertama kali dalam 11 bulan pada Mei, tetapi penurunan tidak seburuk yang diperkirakan. Data China juga menolong mengurangi kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Indeks Morgan Stanley naik 2,8%. Sektor energi S&P naik 2% seiring kenaikan harga minyak. J.C Penney Co Inc naik 17,5% ke level US$35,37 setelah Senior Vice President ritel Apple Inc's menjadi chief executive baru.
Indeks Dow Jones naik 123,14 poin atau 1,03% ke level 12.076,14. Indeks S&P 500 naik 16,04 poin atau 1,26% ke level 1.287,87. Indeks Nasdaq ke level 2.678,72.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar