Rabu, 15 Juni 2011

Indikator ekonomi China dan AS membaik, bursa AS melejit

Indikator ekonomi China dan AS membaik, bursa AS melejit
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) reli setelah data penjualan ritel AS dan produksi industri China lebih baik dari perkiraan pasar. Bahkan, indeks Standard & Poor's 500 mencetak kenaikan terbesar hampir dalam dua bulan terakhir.

Indeks S & P 500 ditutup melejit 1,3% ke 1.287,87, pada pukul 4 sore di New York, yang merupakan reli terkuatnya sejak 20 April. Sementara, Dow Jones Industrial Average naik 1% ke posisi 12.076,11.

Sentimen positif datang dari China, di mana angka produksi industrinya naik 13,3% pada Mei lalu. Angka ini melebihi prediksi ekonomi hasil survei Bloomberg yang hanya 13,1%. Sementara inflasi bulan lalu mengalami kenaikan 5,5%, yang tercepat dalam hampir tiga tahun terakhir.

Sementara, Departemen Perdagangan AS merilis penjualan ritel turun 0,2% pada Mei lalu, lebih rendah dari estimasi pasar yang mencapai 0,5%. Indikator ini menunjukkan konsumen AS berusaha mengatasi tingginya biaya bahan bakar.

Presiden Axiom Capital Management Inc. Liam Dalton menilai, data ekonomi China bagus dan laporan penjualan ritel AS berada pada jalurnya. Menurutnya, pasar mungkin sudah dalam kondisi oversold jangka pendek, dan ingin bangkit lagi sekarang. "Itu menunjukkan untuk sementara waktu pasar akan bergerak dalam range," ujarnya.

Beberapa saham yang menopang indeks antara lain, saham Home Depot Inc. yang naik 4,5%, dan menjadi saham dengan kenaikan terbesar di Dow Jones Industrial Average. Lalu, saham peritel elektronik terbesar di dunia, Best Buy Co. melesat 4,6% setelah labanya melampaui perkiraan analis. Kinerja laba melonjak seiring meningkatnya permintaan smartphone.

Sementara, CEO Macro Risk Curnutt mengatakan, pandangan perusahaan terhadap saham sebagian besar bersifat kondisional, tergantung respon kebijakan selanjutnya dari bank sentral AS. Program stimulus The Fed senilai US$ 600 miliar akan berakhir bulan ini. Dia memperkirakan S & P 500 bisa naik ke 2.100, jika The Fed memutuskan menginginkan hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar