Rabu, 15 Juni 2011

Inflasi AS Berkurang, Rupiah Bakal Merambat Naik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (15/6) diprediksi menguat terbatas. Berkurangnya tekanan inflasi AS jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari terutama dipicu oleh indikasi berkurangnya tekanan inflasi AS. Kondisi itu bisa dilihat dari data-data yang dirilis di AS semalam yang jadi penggerak rupiah hari ini.

Semalam sudah dirilis data Producer Price Index (PPI) yang kenaikannya sudah diprediksi berkurang ke level 0,1% pada Mei 2011 dari sebelumnya di level 0,8% (month to month). Kondisi itu akan meredam penguatan dolar AS dan memberikan ruang penguatan rupiah. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.525-8.545 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Karena itu, lanjutnya, data Consumer Price Index (CPI) AS juga diprediksi akan rendah yang bakal dirilis Rabu (15/6) malam. Angkanya diperkirakan di level 0,2% dari sebelumnya 0,4%. "Jadi, rupiah mendapat angin segar dari sentimen suku bunga AS yang tetap rendah," ungkapnya.

Hanya saja, dikatakan Firman, peluang penguatan rupiah tipis, karena faktor Yunani yang masih menjadi beban untuk rally lebih lanjut. "Memburuknya situasi Yunani cukup membebani pergerakan rupiah dan bursa saham," timpalnya.

Terutama, kata Firman, setelah Standar & Poor's Rating Service memangkas peringkat utang jangka panjang Yunani dari B menjadi CCC yang merupakan level terendah peringkat kredit dibandingkan negara manapun. "Sebab, level itu sudah berada di bawah kategori 'sampah'," paparnya.

Akibatnya, mata uang euro, rentan terhadap sell on rally sehingga rupiah pun berpeluang ranging (bergerak dalam kisarannya) hingga pekan depan. Pasar menantikan the Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) meeting pada Senin (20/6) dan the Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, pada Rabu (22/6).

Apalagi, secara teknikal pun menunjukkan, mata uang RI ini akan sideways. Dari sisi ini, rupiah konsolidasi dengan level resistance 8.545. "Hanya saja, pelemahan rupiah lebih lanjut terbatas di level 8.600," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (14/6) ditutup menguat tipis 4 poin (0,04%) ke level 8.533/8.535 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar