Rabu, 15 Juni 2011

Krisis Eropa dan Ritel AS, Bursa Asia Berayun

Headline
INILAH.COM, Tokyo – Bursa saham Asia berayun antara apresiasi dan koreksi. Laporan penjualan ritel AS yang lebih baik dari estimasi berhadapan dengan spekulasi bahwa krisis utang negara Eropa butuh waktu lebih lama untuk penyelesaian.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Rabu (15/6) sedikit berubah di 132,86. Dengan jumlah yang sama untuk saham yang turun dan naik. Indeks Asia Pasifik naik 1% kemarin setelah China merilis laporan yang menunjukkan output industri tumbuh lebih dari estimasi ekonom dan bahwa inflasi dipercepat di laju tercepat hampir tiga tahun. Indeks itu meredam koreksi yang dipicu perintah pihak berwenang China kepada pemberi pinjaman untuk menyisihkan lebih banyak dana sebagai cadangan.

"Investor senang melihat penjualan ritel AS mengalahkan ekspektasi, meskipun masih negatif," kata Tim Schroeders analis Pengana Capital Ltd di Melbourne. "Kurangnya resolusi dari situasi utang Yunani menambah ketidakpastian investor, tidak hanya untuk Yunani, tetapi negara-negara yang terjerat utang lain dalam Uni Eropa."

Indeks Nikkei 225 naik 0,3%, indeks Kopsi Korea Selatan naik 0,5%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,4% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,4%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor's 500 tergelincir 0,4%, setelah kemarin di New York, indeks naik 1,3%, terbesar sejak 20 April. Hal ini setelah data penjualan ritel AS dan output industri China lebih baik dari estimasi.

Kementrian Perdagangan di Washington melaporkan penjualan di pengecer turun 0,2% pada Mei, kurang dari perkiraan, menunjukkan konsumen Amerika terbebani biaya bensin yang lebih tinggi. Laporan lain menunjukkan AS biaya grosir naik bulan lalu.

Sebagai pendorong pemulihan ekonomi global, China melaporkan kemarin bahwa produksi industri meningkat 13,3% bulan lalu dibandingkan dengan perkiraan 13,1%.

Honda Motor Co, produsen mobil yang mendapat 84% dari penjualan di luar Jepang, naik 2% di Tokyo, setelah laporan menunjukkan penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia dari pendapatan, naik 0,6%. Hino Motors Ltd pembuat truk dan bus, naik 4,4%, setelah mengatakan akan membukukan laba bersih 12 miliar yen (US$ 149 juta) tahun fiskal ini, dibandingkan kerugian 10 miliar yen tahun lalu.

Di Sydney, Billabong International Ltd, produsen surfwear yang mendapatkan hampir setengah pendapatan dari Amerika, naik 1,1%.

"Kekhawatiran berlebihan tentang masa depan ekonomi AS akan surut karena penjualan ritel, data yang tepenting yang menunjukkan belanja pribadi AS, tidak seburuk perkiraan pasar," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas pada Nikko Securities SMBC Inc di Tokyo. "Investor kemungkinan akan membeli perusahaan yang sensitif terhadap ekonomi global."

Tokyo Electric Power Co, PLTN yang terimbas bencana terburuk dalam 25 tahun, naik 32%, memperpanjang kenaikan 25% kemarin, karena investor membeli saham untuk menutup posisi short-sale.

Di antara saham yang jatuh, Esprit Holdings Ltd perusahaan ritel fashion global yang mendapat sebagian pendapatan dari Eropa, merosot 3,8% di Hong Kong, penutupan terendah sejak 2004, dan HSBC Holdings Plc, bank terbesar di Eropa merosot 0,8%. Hal ini terjadi setelah pejabat Uni Eropa berjuang memecahkan kebuntuan pada rencana penyelamatan kedua Yunani.

Asuransi QBE Group Ltd, perusahaan asuransi terbesar Australia dari nilai pasar, turun 3,7% di Sydney karena perkiraan margin asuransi sempit yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah adanya klaim dari bencana. Laba setelah pajak untuk enam bulan yang berakhir 30 Juni, akan menjadi 50% sampai 60% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

HTC Corp turun 7% di Taipei, setelah Macquarie Group Ltd memangkas rating produsen smartphone tersebut menjadi netral dari outperform. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar