Kamis, 23 Juni 2011

Investor Masih Jengkel, Wall Street Bakal Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Indeks saham AS futures menunjukkan pelemahan pada pembukaan Wall Street Kamis (23/6), dengan investor masih merasa jengkel setelah Federal Reserve menurunkan prospek untuk ekonomi AS, tetapi tidak menawarkan panduan yang jelas pada pelonggaran moneter lebih lanjut.

Mengutip CNBC, saham Asia berakhir lebih rendah menyikapi pernyataan Fed, sedangkan pasar Eropa memerah Kamis (23/6) pagi.

Dennis Gartman, penulis Gartman Letter mengatakan kepada CNBC bahwa Bernanke "quietly risk negative". Di Eropa, pertumbuhan di sektor swasta melambat tajam, sementara pertumbuhan manufaktur China melambat di bulan Juni.

Dalam berita korporasi, AS memiliki jalan yang jelas untuk menjual sahamnya di General Motors, menurut seorang pejabat di pemerintahan Obama. Di sisi ekonomi, data pengangguran mingguan akan dirilis pada pukul 8:30 am waktu New York, dan diperkirakan berada di kisaran 415.000, sama seperti pekan lalu.

Laba semester I-2011 semakin dekat dan investor akan melihat hasil perusahaan untuk mengukur kekuatan pemulihan. Di antara perusahaan-perusahaan melaporkan laba sebelum pembukaan bursa adalah Conagra, Discover, Lennar dan Rite Aid. Di dunia politik, dua anggota kongres diperkirakan mengungkap sebuah RUU untuk memungkinkan negara mengatur hukum mereka sendiri terhadap ganja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar