Kamis, 23 Juni 2011

Rupiah tersengat sentimen negatif pemangkasan prospek ekonomi AS

Rupiah tersengat sentimen negatif pemangkasan prospek ekonomi AS
JAKARTA. Sentimen negatif pemangkasan proyeksi ekonomi Amerika Serikat melemahkan otot rupiah, hari ini. Mata uang Garuda ini tumbang, setelah bergerak menguat dalam dua hari sebelumnya. Rupiah diperdagangkan melemah 0,1% ke level Rp 8.602 per dollar AS, hingga pukul 10.06 di Jakarta.

The Federal Reserves menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini menjadi 2,7% hingga 2,9%, lebih rendah dari proyeksi April lalu di kisaran 3,1% - 3,3%. Tak hanya itu, bank sentral juga menaikkan proyeksi tingkat pengangguran di kisaran 8,6% - 8,9%, lebih tinggi dari prediksi April lalu di 8,4% - 8,7%.

Sentimen negatif dari AS menghambat aksi pengambilan risiko oleh inevstor, sehingga mengurangi permintaan untuk aset emerging market. Indeks regional MSCI Asia Pasifik mengalami koreksi tertajam dalam sepekan. Asing tercatat mengurangi kepemilikan di surat utang pemerintah Indonesia sebesar 0,9% dari akhir pekan lalu menjadi Rp 235,6 triliun hingga 21 Juni.

Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menyebut, ada beberapa kekecewaan karena data AS. "Minim katalis di pasar. Adapun, prospek di Eropa sudah sangat jelas," ujarnya.

Kemarin, Presiden bank sentral Eropa Jean-Claude Trichet menyebut sinyal risiko untuk stabilitas keuangan di kawasan Euro menyala karena krisis utang mengancam terinfeksinya bank di sana.

Sementara, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari kedua. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun satu basis poin ke 7,56%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar