Kamis, 23 Juni 2011

Kenaikan Saham MEDC Sangat Atraktif

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham MEDC, Kamis (23/6) diprediksi menguat. Saham ini dalam reversal menguat setelah mencapai level bottom Rp2.225. Jika pecah resistance Rp2.450, saham ini bertenaga ke Rp2.600.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, saham tambang paling menarik saat ini adalah PT Medco Energy (MEDC) karena dilihat dari grafiknya, masih berpotensi rebound. Apalagi, saham ini sudah turun cukup banyak hingga mencapai level bottom Rp2.225 pada Senin (20/6).

Lalu, saham ini kembali naik ke 2.450 pada perdagangan kemarin. Artinya, sudah naik 10,1% dari level bottom-nya. Karena itu, saham ini sempat diwarnai profit taking setelah mencapai level tertingginya Rp2.450 itu dan pada akhirnya ditutup di level Rp2.375. “Level support MEDC Rp2.350 dan Rp2.450 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (22/6) malam.

Pada perdagangan Rabu (22/6) saham MEDC ditutup menguat Rp100 (4,39%) ke level Rp2.375 dari sebelumnya Rp2.275. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.450 dan terendah Rp2.275. Volume transaksi mencapai 16,5 juta unit saham senilai Rp39,6 miliar dan frekuensi 1.342 kali.

Irwan melihat adanya profit taking di level atas. Pasar mengalami trauma setelah saham ini turun tajam dan sekarang sudah naik signifikan sejak dua hari lalu. Karena itu, profit taking semacam itu sangat lumrah. “Profit taking banyak dilakukan di level Rp2.400-2.425,” tandasnya.

Tapi, dilihat dari grafik teknikal, saham MEDC, masih berpeluang menguat hari ini. Secara teknikal, imbuh Irwan, jika level resistance Rp2.450 ditembus ke atas, saham ini berpeluang menguat ke level Rp2.500-2.600. “Setelah profit taking, level Rp2.500-2.600 bisa dicapai pekan depan,” ungkapnya.

Kamis (23/6) ini, saham MEDC akan coba menguji level Rp2.450, apakah cukup kuat atau tidak. Menurutnya, jika bursa Eropa dan AS tidak mengalami koreksi yang tajam, saham ini akan kembali positif. “Apalagi, jika Dow Jones dan bursa Eropa kembali bergerak di area positif,” tandas Irwan.

Hanya saja, Irwan menggarisbawahi, dari sisi fundamental, saham MEDC kurang menarik. Sebab, di level harga saat ini, valuasi MEDC masih sangat tinggi dibandingkan saham-saham pertambangan yang lain. “Price to Earnings Ratio (PER) MEDC di level 20 kali dibandingkan rata-rata industri di bawah level 15 kali,” paparnya.

Apalagi, dengan situasi makro ekonomi global yang tidak menentu. Bahkan, kalau mau konservatif, valuasi industri tambang di level 10 kali sementara harga minyak sudah berada di kisaran US$90-an per barel. “Padahal, saham MEDC sangat erat kaitannya dengan minyak,” paparnya.

Irwan mewanti-wanti, untuk investasi jangka panjang, MEDC kurang cocok. Tapi, untuk trading, masih memberikan peluang gain karena secara grafik berpeluang technical rebound dengan target di level Rp2.500-2.600. “Awal pekan depan, mungkin bisa dicapai,” tandasnya.

Dalam situasi market yang masih bearish secara teknical, dia merekomendasikan beli saham MEDC di level bottom Rp2.350 dan setelah tiga hari bisa merealisaikan keuntungan. Apalagi, sudah dua hari MEDC ditutup di teritori positif dengan persentase yang signifikan. “Jika kenaikannya Kamis ini sudah melambat, lebih baik profit taking,” imbuhnya.

Sebaliknya, jika hari ini bisa tembus Rp2.450, saham ini bisa di-hold hingga hari Jumat (24/6). Sedangkan level cut loss di level Rp2.200. “Jika menggunakan strategi stop limit order, lebih baik jangan profit taking terlebih dahulu,” urai Irwan.

Dia menegaskan, jika hari ini level resistance Rp2.450 tidak terpecahkan, bisa profit taking. Jika Rp2.450 pecah hold saja. Misalnya, level tertinggi Kamis (23/6) ini di level Rp2.475 atau Rp2.500 dan pada Jumat (24/6) memecahkan level tertinggi Kamis ini, hold saja. “Baru di pekan depan bisa langsung hit and run,” tuturnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar