Kamis, 23 Juni 2011

FOMC The Fed Bakal Picu Penguatan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (23/6) diprediksi menguat. Keputusan Bank Sentral AS yang mempertahankan suku bunga rendah jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini dipicu oleh keputusan Bank Sentral AS The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan di level rendah 0-0,25%. Situasi itu akan memperlemah dolar AS dan jadi katalis positif bagi rupiah.

Tapi di sisi lain, imbuh Firman, belum jelasnya nasib bailout Yunani membuat investor tidak berani untuk terlalu agreasif. Karena itu, peluang penguatan rupiah jadi terbatas. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.570-8.590 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Sebab, lebih lanjut dia menjelaskan, meski Perdana Menteri Yunani George Papandreou mendapatkan mosi percaya dari parlemen, tapi kongkritnya, negeri Para Dewa itu belum mendapatkan bailout sehingga terlambat. "Karena itu, pergerakan nilai tukar euro masih rentan," paparnya.

Lalu, Parlemen Yunani juga akan melakukan voting kembali dalam beberapa hari ke depan mengenai rencana kebijakan penghematan fiskal sebagai syarat mendapatkan bailout. Voting dilakukan untuk menentukan apakah parlemen setuju atau tidak atas kebijakan itu. "Bentuknya adalah pemangkasan anggaran, kenaikan pajak dan penjualan beberapa aset negara," papar Firman.

Tapi, imbuhnya, jika parlemen sudah memberikan mosi percaya kepada Papandreou untuk memimpin Yunani, parlemen juga seharusnya menyetujui penghematan fiskal itu.

Secara umum, ditegaskan Firman, outlook rupiah masih cukup cerah meskipun melemah tajam dalam beberapa hari terakhir. "Hanya saja, di tengah keenganan negara-negara maju untuk menaikkan suku bunga acuannya dan positifnya fundamental ekonomi Indonesia seharusnya bisa menopang penguatan rupiah lebih jauh," tandasnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/6) ditutup menguat 9 poin (0,10%) ke level 8.587/8.592 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar