Kamis, 23 Juni 2011

Kilau Emas Semakin Memudar

Emas. Foto: Reuters
SINGAPURA - Harga emas kembali mengalami pelemahan lantaran nilai dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai menguat usai the Fed berkomentar pertumbuhan ekonomi AS akan melambat, tapi dia tidak memberikan petunjuk terkait stimulus lanjutan.

Nilai tukar dolar AS menguat atas euro dan basket currencies lainnya usai the Fed menguatakan akan mengakhiri program stimulus ekonominya senilai USD600 juta pada akhir bulan ini. Dana ini digunakan untuk program membeli obligasi pemerintah dalam rangka merangsang ekonomi.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2011), emas turun USD6,74 menjadi USD1.546,66 per ounce setelah sebelumnya ada di USD1.557,75 pada hari Rabu (22/6/2011). Harga emas sendiri menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah USD1.575 pada 2 Mei lalu.

Tapi, harga emas dalam mata uang poundsterling naik ke posisi tertingginya ke 969 per ounce karena nilai mata uang Inggris tersebut merosot ke level terendahnya di Asia dalam tiga bulan setelah Bank of England mengindikasikan akan melakukan rangsangan lebih lanjut. Di sisi lain, harga perak turun 0,3 persen menjadi USD36,25 per ounce.

Federal Reserve memangkas proyeksi Pertumbuhan ekonomi AS, tetapi tidak memberikan apakah akan kembali melakukan dukungan dalam bentuk stimulus lebih lanjut atau tidak. Dia hanya mengatakan pemulihan secara bertahap harus mengambil pos anggaran 2012.

Para pemimpin Eropa mencoba untuk meyakinkan Yunani untuk merealisasikan usulannya terkait pemangkasan anggaran agar mereka bisa masuk membantu YUnanu menghindari default utang dan kembali menstabilkan keuangannya.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar