Kamis, 15 September 2011

Analis: Reksadana campuran lebih aman dari reksadana saham

Analis: Reksadana campuran lebih aman dari reksadana saham
JAKARTA. Reksadana campuran menjadi instrumen paling laris selama Agustus 2011. Mengacu data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana campuran tumbuh 63% menjadi Rp 32,94 triliun hanya dalam tempo satu bulan.

Kenaikan NAB reksadana campuran lebih tinggi daripada pertumbuhan NAB reksadana saham yang hanya 4%. NAB reksadana saham bergerak dari Rp 56,01 triliun per akhir Juli menjadi Rp 58,28 triliun per akhir Agustus.

Adapun reksadana pendapatan tetap naik 33,7% dari Rp 26,14 triliun per akhir Juli menjadi Rp 34,97 triliun per Agustus. Total dana kelolaan reksadana per akhir Agustus 2011 mencapai posisi tertinggi, yakni Rp 180,87 triliun.

Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya, mengatakan investor melirik reksadana campuran karena reksadana jenis itu dinilai lebih aman dibandingkan reksadana saham. Sedang jika disandingkan dengan reksdana pendapatan tetap, reksadana campuran unggul dalam kemampuan mencetak yield.

Banyak investor takut bermain reksadana saham tetapi ingin mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap. "Mereka larinya ke reksadana campuran," tutur Edbert, Rabu (14/9).

Presiden Direktur Panin Asset Management, Winston Sual, menyebutkan investor memilih reksadana campuran karena alasan risiko. Reksadana campuran dinilai lebih aman dibandingkan reksadana saham. "Investor melihat aset penyertaan (underlying asset) reksadana campuran ada sahamnya, namun lebih aman dibandingkan reksadana saham," papar dia.

NAB reksadana campuran di Panin Asset Management hanya naik tipis 10% menjadi Rp 1,2 miliar per akhir Agustus. "Kalau dari unit penyertaan, reksadana campuran kami naik dari 225 juta unit menjadi 257 juta unit per Agustus 2011," ujar Winston.

Sedang NAB reksadana saham Panin naik 12% dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Adapun NAB reksadana pendapatan tetap tidak beranjak, sekitar Rp 400 miliar per Agustus. "Total NAB kami Rp 8,5 triliun, itu 65% di reksadana saham, sekitar 15% di reksadana campuran dan sisanya reksadana pendapatan tetap," tutur dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar