Kamis, 15 September 2011

Pilih Saham yang Masih di Area Support

INILAH.COM, Jakarta – Net sell asing, penurunan kepercayan terhadap Eropa, down grade bank-bank Perancis, pemangkasan outlook pertumbuhan Asia dan wacana repatriasi ekspor jadi risiko di market.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Al Fatih mengatakan, semua itu, bisa membuat risko kareksi bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ). Hanya saja, lanjut Al Fatih indeks berpeluang mengalami technical rebound sebelum level support 3.750 tersentuh.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif beberapa saham yang masih berada di level support. Antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP). Saham-saham tersebut, berpotensi balik arah (reversal) naik Kamis (15/9) ini. “Tapi, jika indeks secara umum masih melemah, koreksi pada saham-saham itu akan terbatas. Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” katanya kepada INILAH.COM.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pada Rabu (14/9) ditutup anjlok 75,75 poin (1,95%) ke level 3.799,03, dengan intraday terendah di 3.775,36 dan tertinggi di 3.897,31. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45 yang turun 15,61 poin (2,29%) ke level 664,93. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah net sellasing mencapai Rp1,4 trilun, bagaimana Anda melihat risiko koreksi pada IHSG berikutnya?

Dengan aksi net sell asing lanjutan sebesar itu, laju IHSG tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor regional. Semua itu, antara lain dipicu oleh kondisi memburuknya krisis utang di Eropa. Kepercayaan terhadap penyelesaian krisis utang menurun setelah nasib bailout Yunani jadi mengambang.

Kalau begitu, support dan resistance IHSG di level berapa?
IHSG memiliki support di level 3.700 hingga 3.750 sedangkan level resistance berada di level 3.930 hingga 4.020. Kisaran pergerakan market saat ini sangat lebar karena volatilitas market yang sangat tinggi. Dalam satu hari, indeks bisa turun-naik sebesar 100-an poin. Tapi, hingga penutupan potensi pelemahan indeks relative kecil.

Bahkan, mungkin di akhir sesi, indeks bisa bergerak positif dengan tetap memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada bursa regional. Apalagi, secara teknikal, ada level support yang belum disentuh oleh IHSG di 3.750. Jadi, jika terjadi penurunan berpeluang terjadi technical rebound sebelum level tersebut dicapai.

Bagaimana dengan risiko market lainnya?
Risiko market lainnya adalah kondisi kesehatan perbankan di Eropa yang juga menurun. Sebab, banyak eksposur perbankan di Eropa pada obligasi Yunani dan negara-negara lain yang sedang bermasalah di Eropa seperti Portugal, Spanyol, dan Italia.

Karena itu, penurunan peringkat 2 bank di Perancis oleh Moody’s Investor Service juga jadi faktor pergerakan market hari ini.Sebelum didowngrade, beredar kabar bahwa pinjaman antar bank menurun.

Artinya, ada bank-bank di Perancis yang tidak bisa memberikan pinjaman antar bank seperti yang terjadi di Indonesia pada 1998. Karena takut bank lain tidak bisa bayar (default) bank enggan memberikan pinjaman sehingga likuiditas antar bank terganggu.

Bagaimana dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan Asia oleh Asian Development Bank (ADB)?
Ya. Market juga mendapat tekanan dari ADB yang menurunkan perkiraan pertumbuhan Asia sebesar 7,5% untuk 2011 dan 2012. Padahal, perkiraan sebelumnya di bulan April, ADB memprediksi pertumbuhan sebesar 7,8% untuk 2011 dan 7,7% di 2012. Meski begitu, market Indonesia masih menarik dibandingkan kawasan lainnya.

Faktor domestik bagaimana?
Dari dalam negeri, tinggal masalah sentiment negatif dari wacana repatriasi eskpor dari Bank Indonesia. Para eksportir diwajibkan menyimpan devisanya pada sejumlah bank lokal. Kebijakan ini dilihat atau ada kekhawatiran terutama oleh investor asing bahwa BI terlalu jauh mengontrol devisa. Ini tidak disukai asing.

Seharusnya memang berpengaruh positif bagi capital inflow di pasar domestik. Tapi, ada anggapan bahwa kebijakan tersebut seolah-olah akan adanya control devisa oleh BI. Karena itu, sentimennya jadi negatif. Tapi, ini baru sebatas sentimen. Saya rasa, BI bisa mengemas rencana ini dengan lebih baik.

Dalam situasi ini, saham-saham apa yang Anda rekomendasikan?
Beberapa emiten yang masih berada di level supportnya. Antara lain, BBRI, UNTR, BBCA dan INTP. Saham-saham tersebut, berpotensi balik arah (reversal) naik Kamis (15/9) ini. Tapi, jika indeks secara umum masih melemah, koreksi pada saham-saham itu akan terbatas. Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar