Kamis, 15 September 2011

Hindari Trading, Fokus Untuk Akumulasi

INILAH.COM, Jakarta- Fluktuasi di bursa saham domestik pada Kamis (15/9) diperkirakan masih akan terjadi. Investor disarankan untuk menghindari trading, namun melakukan akumulasi jangka panjang, terutama pada saham perbankan.

Felix Sindhunata, analis saham dari Henan Putihrai mengatakan, IHSG hari ini masih akan bergerak volatile. “Hal ini karena pelemahan rupiah akibat pengalihan ke aset investasi safe haven (US treasury),” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, tekanan jual masih akan berlangsung karena investor akan cenderung bertahan dalam posisi cash, dan melakukan penjualan atau deleveraging di saham-saham unggulan Indonesia.

Dalam situasi seperti ini, Felix menilai sangat beresiko jika melakukan pola-pola trading. Investor disarankan untuk stay cash untuk jangka pendek, “Lakukan ini sampai gejolak pasar keuangan global mereda,” katanya.

Sementara pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menyarankan investor untuk melakukan akumulasi jangka panjang, terutama di saham-saham perbankan Indonesia. Terutama mengingat sektor ini tidak terpengaruh faktor eksternal karena tidak ada eksposur ke pasar ekspor.

Selain itu perbankan nasional masih dalam posisi likuiditas cukup, dan BI melakukan policy moneter yang membuka ruang perbankan mencari likuiditas di PUAB (pasar uang antar bank) dan lempar kredit.

“Adapun secara valuasi, saham-saham perbankan Indonesia juga masih terdiskon jauh dari nilai wajarnya,” katanya.

Beberapa saham pilihan Irwan adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). “Rekomendasi buy and hold emiten-emiten ini,” ucapnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (14/9) ditutup anjlok 75,75 poin (1,95%) ke level 3.799,03, dengan intraday terendah di 3.775,36 dan tertinggi di 3.897,31. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,032 miliar lembar saham, senilai Rp 5,096 triliun dan frekuensi 153.454 kali.

Sebanyak 47 saham naik, sisanya 217 saham turun, dan 59 saham stagnan. Asing mendukung koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih asing (net foreign sell) tercatat sebesar Rp1,418 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,456 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,037 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar