Kamis, 15 September 2011

Masih Fokus Yunani, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (15/9) diprediksi konsolidasi. Pasar fokus pada telekonference presiden Yunani, Kanselir Jerman dan presiden Perancis.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pergerakan rupiah pada Kamis (15/9) ini cenderung konsolidasi. Sebab, investor mencermati kondisi eksternal lebih lanjut.

Menurutnya, teleconference Presiden Yunani, Kaselir Jerman dan presiden Perancis semalam masih akan jadi fokus pasar hari ini sambil menanti harapan yang positif bagi rupiah. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.690 - 8.730 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Hanya saja, lanjut Firman, semalam sudah dirilis beberapa data AS yang dirilis yang sentimennya dapat mengurangi penguatan dolar AS. Data-data tersebut adalah retail sales dan indeks harga produsen. Indeks harga produsen sudah diprediksikan turun jadi -0,1% dari sebelumnya plus 0,2% untuk bulan Agustus 2011.

"Sementara itu, retail sales sudah diprediksi naik 0,2% dari sebelumnya 0,5%. Karena itu, bisa saja rupiah menguat tipis," paparnya.

Apalagi, lanjut Firman, pada sesi Eropa ada keputusan suku bunga Bank Sentral Swiss yang memungkinkan pasar mendapatkan indikasi lebih lanjut mengenai intervensi bank sental itu terharap pergerakan euro-frank. "Sebab, euro-frank saat ini mendekati level minimum yang ditetapkan oleh Bank Sentral Swiss," ucap dia.

Menurut Firman, jika Swiss mempertahankan nilai minimum nilai tukarnya, akan memperkuat euro dan jadi sentimen positif bagi rupiah. "Tapi, penguatan rupiah akan terbatas oleh perlambatan ekonomi di Eropa," imbuhnya. "Karena itu, secara umum pergerakan rupiah akan konsolidasi."

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (14/9) ditutup melemah tajam 57 poin (0,65%) ke level Rp8.715/8.725.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar