Jumat, 17 Juni 2011

Bakrie & Batu Bara Pilihan Akhir Pekan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada Jumat (17/6) berpeluang melanjutkan koreksi. Namun, saham dari grup Bakrie dan sektor batu bara masih bisa jadi pilihan.

Willy Sanjaya, analis pasar modal dari Lautandhana Securities mengatakan, potensi koreksi IHSG hari ini sebenarnya masih terbuka, namun mulai terbatas di level support 3.715. “Kalau tembus, bukan tidak mungkin IHSG akan menguji level selanjutnya di 3.600,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, koreksi IHSG pada perdagangan kemarin dipicu memburuknya sentimen regional dan global. Pasalnya, dilihat dari sisi fundamental dan domestik, sebenarnya tidak ada masalah. Selain merupakan teraman dibandingkan bursa lain di kawasan, Indonesia akan menjadi 6 negara yang menjadi kekuatan baru pada 2025 menurut Bank Dunia.

Di tengah situasi ini, Willy menyarankan investor untuk menerapkan strategi trading harian. Sedangkan untuk jangka panjang, bisa akumulasi beli di beberapa saham.

Salah satunya Bakrie & Brothers (BNBR). Hal ini dipicu laporan keuangan kuartal pertama dengan kerugian mengecil. Ini menimbulkan ekspektqasi, Juni ini laporan keuangan akan positif, karena kuartal dua positifm seiring rencana korporasi melakukan kuasi reorganisasi di paa kuartal tida,”Salah satu syarat kuasi kan, laporan keuangan harus positif,” ujarnya.

Saham lain pilihannya adalah Borneo Energy (BORN), Bumi Resources (BUMI) dan Adaro Energy (ADRO). Ia menilai, sektor batubara menarik, karena cadangan terbesar masih di Indonesia. “Apalagi dolar AS masih dalam kecenderungan tertekan, dengan rencana quantitative easing jilid tiga di AS,”paparnya.

Pada perdagangan Kamis (16/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 53,780 poin (1,42%) ke level 3.740,471. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,294 miliar lembar saham, senilai Rp 4,235 triliun dan frekuensi 92.777 kali.

Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan. Asing mewarnai koreksi bursa sore ini, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp170 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,311 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,141 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar