Jumat, 17 Juni 2011

Inilah Cara Mengakali Saham-saham yang 'Nyangkut'

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Pada saat market dilanda tekanan jual yang hebat, tentu tak semua pelaku pasar sempat profit taking. Kerugian pun tak terelakan karena saham-sahamnya ‘nyangkut’ di harga tinggi, sedangkan harga pasar sudah turun.

Pengamat pasar modal dari PT Astronacci International Gema Goeyardi memberikan tips perihal saham-saham yang ‘nyangkut’ itu. Sebenarnya,menurut dia, jika pelaku pasar disiplin pada trading plan, ada atau tidakadanya crash,stop loss tetap harus dijalankan.

“Namun, saya melihat sektor yang terkena dampak terparah adalah batubara,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (17/6).“Sedangkan banking dan consumer cukup kuat.”

Menurutnya, jika floating loss trader lebih dari 5%, harus dicari penyelesaian dengan melakukan pembelian di harga support terkuat. “Tujuannya, untuk mendapatkan average cost price yang lebih murah dan jual Break Even di harga modal saat harga rebound terjadi,” tandasnya.

Sementara itu, bagi yang memiliki cashsaat ini, saham perbankan dan konsumer akan tetap menjadi primadona.

Pada intinya,dia menegaskan, investor jangka menengah dan panjang tidaklah perlu kuatir berlebihan. “Tetap disiplin, jika kali ini harus cut loss, akan dapat gantinya paling lambat pertengahan bulan Juli. Sebab, long term view pada IHSG masih positif,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar