Jumat, 17 Juni 2011

Bearish, Rupiah Berpotensi Melemah ke 8.610

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (17/6) diprediksi melemah. Selain faktor akhir pekan, juga akibat minimnya data ekonomi yang bisa jadi pendongkrak.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, potensi pelemahan rupiah akhir pekan ini terutama karena data-data ekonomi yang dirilis akhir pekan ini sangat minim. Karena itu, rupiah akan melanjutkan level bearish-nya.

Menurutnya, jika dilihat dari indikator Moving Average (MA)7 dan MA14, sudah berpotongan yang mengonfirmasi pelemahan rupiah lebih lanjut. "Secara teknikal, rupiah berpotensi melemah ke level 8.600 dan level bawahnya 8.570-8.550 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Kondisi itu, lanjutnya, diperparah dengan indikator stochastic-nya di atas value 70 yang menggambarkan rupiah bisa melemah ke level 8.605-8.610 per dolar AS.

Sementara itu, dari sisi sentimen, rupiah masih terpngaruh negatif oleh ketidakpastian bailout atas Yunani dan kecemasan pasar atas downgrade Moddy's atas bank-bank besar di Perancis. "Sebab, jika terjadi, akan sangat negatif pengaruhnya bagi sektor finansial di seluruh dunia," imbuhnya.

Dalam situasi ini, imbuhnya, investor dunia masih dalam lepas posisi atas mata uang yang berisiko tinggi tapi juga ber-yield tinggi. "Mereka lebih berburu save haven," ucap Daru.

Menurutnya, isu-isu yang berkaitan dengan moneter dan finansial berpengaruh negatif dalam jangka waktu yang lama. "Artinya, dalam dua pekan mendatang, sentimen negatif dari Yunani masih akan mewarnai market," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (16/6) ditutup melemah tajam 40 poin (0,46%) ke level 8.583/8.593 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar