Jumat, 17 Juni 2011

Inilah Alasan RODA Tanpa Pendapatan

INILAH.COM, Jakarta - Pendapatan anak usaha PT Royal Oak Development Tbk (RODA) tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan 2010 membuat pendapatan perseroan tidak muncul dalam laporan keuangan 2010.

Hal itu disampaikan Konsultan Perseroan Andreas Tjendana dalam paparan publik PT Royal Oak Development Tbk, Jumat (17/6). "Pendapatan tidak ada karena pendapatan dari anak usaha tidak dikonsolidasikan pada laporan keuangan 2010, paparan publik ini termasuk penjelasan kepada masyarakat mengenai pendapatan yang tidak ada," ujar Andreas.

Lebih lanjut ia mengatakan, pendapatan akan kembali muncul setelah akuisisi aset baru. Akuisisi aset tersebut akan memberikan pendapatan kepada perseroan. Rencana akuisisi aset ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Juni 2011.

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham RODA pada 3 Juni 2011. Suspensi ini dilakukan mengingat perseroan tidak memperoleh pendapatan dalam laporan keuangan 31 Desember 2010.

Perseroan berencana melakukan akuisisi terhadap tujuh perusahaan yang bergerak di bidang properti. Akuisisi ini dilakukan untuk fokus pada bidang properti. Menurut Direktur Utama PT Royal Oak Development Tbk Subianto Satmaka, rencana akuisisi ini diperkuat dengan ditandatangani beberapa perjanjian pendahuluan jual beli atas saham ketujuh perusahaan tersebut senilai Rp512 miliar.

Adapun tujuh perusahaan yang akan diakuisisi antara lain PT Multi Pratama Gemilang, PT Tiara Sakti Mandiri, PT Fortuna Cahaya Cemerlang, PT Bangun Megah Pratama, PT Simpruk Arteri Realty, PT Indo Prakasa, PT Lumbung Mas Sejahtera.

Andreas mengatakan, dana akuisisi ketujuh perusahaan tersebut berasal dari penjualan anak usaha di sektor keuangan yaitu PT Transpacific Mutual Capital (TMC) sebesar 99,86% kepada PT Swadayanusa Kencana Raharja.

Divestasi saham ini bernilai Rp730 miliar atau setara 799,09 juta saham. "Dana akuisisi dari penjualan aset TMC. Kita sudah menandatangani MoU divestasi saham senilai Rp730 miliar. Nilai akuisisi sekitar Rp520 miliar, masih ada sisa dana yang akan tinggal di perseroan," tegas Andreas.

Dengan akuisisi aset tersebut, Andreas menuturkan, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp60 miliar pada 2011. Selain itu, perseroan juga berencana mencari pinjaman dari bank untuk belanja modal pada 2011. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar