Rabu, 08 Juni 2011

Jelang Rapat ECB dan BoE, Euro dan Poundsterling Menguat

Gb
Rebound dollar di awal minggu ini tidak bertahan lama. Pada sesi perdagangan Selasa (7/6), dollar mesti melemah kembali versus euro dan poundsterling.

Melemahnya dollar pertama kali dipicu oleh sebuah artikel di website China Finance 40, lembaga kajian strategis yang berbasis di Beijing. Dalam artikel tersebut, Guan Tao, seorang pejabat yang berwenang membuat kebijakan tentang nilai tukar mata uang, mengatakan bahwa China mesti mewaspadai resiko dari terlalu banyak memegang dollar yang diprediksikannya akan berlanjut melemah.

Artikel tersebut kemudian dihapus dengan alasan apa yang dikatakan Guan Tao merupakan opini pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan pemerintah China. Namun, artikel tersebut telah terlanjur membentuk sentimen negatif pasar terhadap dollar. Sebagai akibatnya, dollar melemah hingga level terendah baru dalam sebulan versus euro dan jatuh hingga rekor terendah baru dalam sejarah terhadap franc Swiss.

Meski kemudian sempat rebound sesaat, dollar pun berlanjut melemah kembali setelah Chairman Federal Reserve Ben Bernanke melontarkan pernyataan bernada dovish mengenai perekonomian AS. Bernanke mengatakan Federal Reserve mesti mempertahankan stimulus moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi yang berjalan lamban.

Pernyataan Bernanke mengindikasikan suku bunga AS akan tetap di level sangat rendah untuk jangka waktu yang lebih lama. Kondisi demikian kontras dengan ECB yang diperkirakan akan, paling tidak sekali lagi, menaikkan suku bunganya tahun ini.

ECB dijadwalkan mengadakan rapat kebijakan moneter Kamis (9/6) besok. Dari rapat ini nantinya, para pelaku pasar berharap Presiden ECB Jean-Claude Trichet akan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan naiknya suku bunga pada jadwal rapat berikutnya bulan Juli mendatang.

Terhadap dollar, euro ditutup di kisaran 1.4684 pada akhir sesi perdagangan Selasa, menguat sekitar 0,7 persen dari level pembukaan. Sebelumnya, euro sempat mencatatkan level tertinggi baru dalam 1 bulan di kisaran 1.4695 terhadap dollar.

Turut menambah sentimen positif bagi euro adalah pernyataan Trichet mengenai krisis hutang Yunani. Trichet kemarin mengungkapkan optimismenya bahwa Yunani akan terhindar dari kemungkinan restrukturisasi hutang selama pemerintah konsisten dengan reformasinya.

Sementara itu, dollar terpantau sempat berlanjut melemah hingga 0.8325 terhadap franc Swiss, terendah dalam sejarah. Meski demikian, pada akhir sesi, dollar berhasil membukukan gain 0,2 persen dengan ditutup di 0.8367.

Sedangkan versus poundsterling, dollar diperdagangkan melemah 0,5 persen di 1.6438 pada akhir sesi. Menguatnya poundsterling mencerminkan kehatian-hatian pelaku pasar menjelang pengumuman suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) yang juga dijadwalkan hari Kamis besok. (atz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar