Rabu, 08 Juni 2011

Konsolidasi, Investor Sebaiknya 'Trading Buy'

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia Rabu (8/6), diperkirakan masih konsolidasi. Investor pun sebaiknya memilih strategi trading buy. Apa saja pilihannya?

Andri Zacharias, analis dari BNI Sekuritas mengatakan, IHSG masih akan konsolidasi di range 3800 - 3872. “IHSG masih harus mengalami sejumlah koreksi agar posisi harga saham yang overbought menjadi wajar lagi,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, katalis positif tinggal menunggu sentimen BI rate yang diperkirakan tetap di 6.75% (RDG Kamis besok). Namun, sentimen positif dari bertahannya BI rate belum mampu menetralkan negatifnya kondisi fundamental ekonomi kawasan Eropa dan AS.

“Apalagi jelang berakhirnya program quantitative easing di Amerika, yang diperkirakan menimbulkan gelombang profit taking karena investor berekspektasi likuiditas mulai ketat lagi,”paparnya.

Di tengah situasi ini, Andri melihat peluang trading terbuka untuk investor jangka pendek. Karena situasi pasar yang overbought ini, dimana potensi upside sudah sangat terbatas, return tidak maksimal untuk investor jangka menengah dan panjang.

Beberapa saham yang disarankan adalah dari grup Bakrie seperti Bumi Resources (BUMI), Bakrieland (ELTY) dan Dharma Henwa (DEWA). Kemudian saham Media Nusantara Citra (MNCN), Bhakti Investama (BHIT), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Borneo Energy (BORN) dan Gajah Tunggal (GJTL),“Investor bisa trading saham-saham ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (7/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8.752 poin (0,23%) ke level 3.842,953. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,012 miliar lembar saham senilai Rp 4,001 triliun dan frekuensi 110.421 kali.

Sebanyak 125 saham naik, 106 saham turun, dan 101 saham stagnan. Namun, aliran dana asing yang keluar menghambat penguatan bursa lebih lanjut. Nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp376 miliar. Dimana transaksi jual sebesar Rp1,407 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,030 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar