Rabu, 08 Juni 2011

Penurunan suplai di AS mendorong pergerakan harga minyak

Penurunan suplai di AS mendorong pergerakan harga minyak
SYDNEY. Kontrak harga minyak dunia kembali naik di New York. Lonjakan harga minyak terjadi setelah data menunjukkan suplai minyak mengalami penurunan terbesar sejak Desember lalu.

Sekadar informasi, data American Petroleum Institute (API) menunjukkan, cadangan minyak mentah turun 5,51 juta barel menjadi 366,1 juta. Selain itu, AS juga menaikkan prediksi untuk konsumsi minyak global pada tahun ini.

"Lonjakan harga minyak berhubungan dengan data API. AS merilis proyeksi dan mengatakan permintaan akan naik. Hal itu mendorong harga minyak menjadi bullish," jelas Jonathan Barratt, managing director of Commodity Broking Services Pty di Sydney.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli naik 70 sen menjadi US$ 99,79 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.30 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 99,74 per barel. Kemarin, harga minyak naik 8 sen menjadi US$ 99,09 per barel. Dalam setahun terakhir, harga minyak sudah melonjak 39%.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Juli naik US$ 2,30 atau 2% menjadi US$ 116,78 per barel di ICE Futures Europe Exchange London, kemarin. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 25 Mei lalu. Dalam setahun belakangan, harga minyak Brent sudah naik 62%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar