Jumat, 01 Juli 2011

Mata uang Asia alami penguatan mingguan terbesar tahun ini

Mata uang Asia alami penguatan mingguan terbesar tahun ini
SEOUL. Mayoritas mata uang Asia mengalami penguatan mingguan terbesar pada tahun ini. Kali ini, keperkasaan dipimpin oleh won Korea Selatan dan ringgit Malaysia. Beberapa sentimen yang mempengaruhi kondisi itu antara lain, sejumlah bank sentral di kawasan regional menaikkan suku bunga acuannya serta meredanya kecemasan akan default Yunani.

Seperti yang diketahui, kemarin, Taiwan menaikkan suku bunga acuan mengikuti langkah India dan Korea Selatan. Sementara, di Yunani, Perdana Menteri George Papandreou mendapat dukungan parlemen atas rencana penghematan anggaran belanja.

"Voting yang dilakukan di Yunani membuat investor berpikir tentang ekonomi di kawasan Eropa. Investor juga menyadari bahwa pertumbuhan di Asia jauh lebih kuat ketimbang negara-negara lain di dunia," jelas Mirza Baig, currency strategist Deutsche Bank AG di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 10.40 waktu Seoul, won menguat 1% pada minggu ini menjadi 1.067,95 per dollar. Sedangkan ringgit menguat 0,9% menjadi 3,0185, rupe India menguat 0,7% menjadi 44,6975, dan peso Filipina menguat 0,4% menjadi 43,263. Sedangkan dollar Taiwan menguat 1% menjadi NT$ 28,689.

Sementara itu, the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index naik 0,6%, terbesar sejak minggu yang berakhir 31 Desember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar